Kapolri: 11 Polisi Menembak Gas Air Mata, Suporter Arema Langsung Panik

Kapolri: 11 Polisi Menembak Gas Air Mata, Suporter Arema Langsung Panik
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat mengumumkan tersangka terkait tragedi Kanjuruhan di Polres Malang. Dok Humas Polri.

"Semula jumlah personel 1.073 menjadi 2.034. Disepakati dalam rakor khusus untuk suporter yang hadir hanya dari Aremania," ujar Listyo.

Ketika hari H, pertandingan berjalan lancar dari pukul 20.00 WIB hingga selesai. Pertandingan itu dimenangkan oleh Persebaya dengan skor 2:3.

“Saat akhir pertandingan muncul reaksi dari suporter atau penonton terkait dengan hasil yang ada yang kemudian masuk lapangan," ucap Listyo.

Melihat banyaknya penonton yang turun ke lapangan, lanjut Listyo, aparat keamanan pun mulai menggalang kekuatan.

"Seperti dilihat ada menggunakan tameng.dan beberapa personel menembakkan gas air mata," ujar Listyo.

Eks Kabareskrim Polri itu menyebut ada sebelas personel menembakkan gas air mata ke tribun.

Tembakan itu di antaranya ke tribun selatan tujuh kali,  utara sekali, dan ke lapangan sebanyak tiga kali.

Tembakan itu, lanjut Listyo, mengakibatkan para penonton terutama di tribun merasa panik, pedih, dan berusaha meninggalkan lokasi.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut ada sebelas polisi yang menembak gas air mata di Stadion Kanjuruhan dan membuat panik suporter Arema FC.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News