Kapolri Minta Polantas Lebih Soft Menilang Anggota TNI

Kapolri Minta Polantas Lebih Soft Menilang Anggota TNI
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Foto: Miftahulhayat/Jawa Pos

jpnn.com, JAKARTA - Kapolri Jenderal Tito Karnavian meminta jajaran polantas menggunakan cara lebih soft ketika menilang anggota TNI yang melanggar lalu lintas.

"Penanganan hukum apapun juga harus selalu menggunakan cara soft, pendekatan, upaya paksa sampai ke proses hukum itu adalah upaya terakhir," kata Tito di Monas, Jakarta Pusat, Kamis (21/12).

Menurut dia, cara soft itu dilakukan bukan hanya kepada anggota TNI. Tetapi juga harus dilaksanakan ketika berhadapan dengan masyarakat sipil.

"Jadi bukan hanya kepada teman-teman TNI, tapi kepada anggota masyarakat lain, saya sudah sampaikan pada jajaran lalu lintas selagi bisa diberi warning kenapa tidak,” imbuh dia.

Jenderal bintang empat ini juga menegaskan, polantas mesti mengutamakan sisi humanis saat melakukan penindakan. Karena dia juga meyakini anggota TNI memiliki kedisiplinan yang tinggi. "Saya sangat yakin anggota TNI figur yang sangat disiplin, memiliki doktrin tidak ingin melanggar," kata Tito.

Pria kelahiran Palembang ini menambahkan, antara anggota TNI-Polri harus saling menghormati hukum yang berlaku. "Mungkin ada permasalahan, mungkin saja di jalan mau buru-buru, oleh karena itu saya kira pengertian dari anggota di lapangan, hukum harus dihormati oleh kedua pihak," sambungnya.

Di sisi lain, personel polisi diimbau untuk bersikap humanis dan tidak arogan. Polisi diminta tidak semena-mena menggunakan kekuasaannya ketika berhadapan dengan pelanggar lalu lintas.

"Polisi juga jangan bertindak 'ah ini melanggar hukum langsung tilang', arogan marah-marah, mengedepankan posisinya 'saya penegak hukum, nggak boleh'," lanjutnya.

Kapolri juga menekankan cara soft menilang anggota TNI ini juga dilakukan saat berhadapan dengan warga sipil.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News