Kardius Buronan Licin

Kardius Buronan Licin
Kardius Buronan Licin
JAKARTA - Kardius tergolong buronan licin. Dalam masa pelariannya sejak 2010, sebelum akhirnya dibekuk tim Intel Kejaksaan Agung (Kejagung) dan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumut, tersangka kasus korupsi proyek pembangunan jalan raya di Kabupaten Simalungun itu beberapa kali mengganti namanya.

Sudah tentu, tujuannya agar identitasnya tak terendus aparat yang memburunya.  "Yang bersangkutan beberapa kali mengganti namanya. Ini dilakukan sebagai upaya menghilangkan identitas diri," ujar Kepala Pusat Penerangan Umum (Kapuspenkum) Kejagung, M Adi Toegarisman, yang secara khusus menggelar keterangan pers terkait penangkapan Kardius, di gedung Kejagung, Jakarta Selatan, kemarin (25/6).

Meski berupaya menghilangkan identitas diri, lanjut Adi, akhirnya Kardius yang saat proyek berlangsung menjabat sebagai Direktur PT Kurnia Putra Mulia itu, bisa dibekuk setelah tim intel kejaksaan mendapat informasi akurat dari masyarakat.

Begitu informasi jejak Kardius diterima, tim melakukan penguntitat. "Hingga akhirnya tim mendapatkan kepastian tersangka dan langsung ditangkap," beber Adi. Kardius dibekuk Minggu (24/6) petang di kamar 827 Hotel Tunjungan, Surabaya, Jatim.

JAKARTA - Kardius tergolong buronan licin. Dalam masa pelariannya sejak 2010, sebelum akhirnya dibekuk tim Intel Kejaksaan Agung (Kejagung) dan Kejaksaan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News