Karel Dadimu, Elan Luar Biasa ABG Papua dan Suratnya untuk Kapolri
Lantas, bagaimana Karel tahu informasi soal lomba menulis surat untuk Kapolri?
Dia mengaku secara tak sengaja menemukan pengumuman tentang lomba itu. “Saya lihat pengumumannya di tempat fotokopi,” katanya.
Selanjutnya, Karel berinisiatif menulis surat untuk mengikuti lomba itu. Suratnya bukan ketikan komputer ataupun mesin tik, melainkan hasil tulisan tangan.
Melalui surat itu, Karel memohon kepada Jenderal Listyo Sigit membuka tempat pendaftaran calon polisi di Polres Asmat.
Dia beralasan mau menjadi polisi, tetapi untuk mendaftar ke Jayapura terlalu jauh dan butuh banyak biaya.
Begitu selesai menulis surat, Karel mengirimkannya ke panitia lomba. “Saya titip suratnya lewat Polres Asmat,” tuturnya.
Ikhtiar Karel berbuah baik. Suratnya dianggap yang terbaik untuk kategori SMA.
Penilai surat itu pun bukan polisi, melainkan dewan juri. Ada Seto Mulyadi alias Kak Seto (pemerhati anak), Aminudin Ma’ruf (staf khusus presiden), Mochamad Ariyo Faridh Zidni (pustakawan cum pendongeng), dan Indah Haryani yang dipercaya menjadi dewan juri lomba itu.
Karel, juara lomba menulis surat untuk Kapolri. Isi suratnya begitu menyentuh, sehingga Jenderal Listyo pun merasa pengin tahu cita-cita remaja 18 tahun itu.
- Pegiat HAM: 1 Mei Jangan Dijadikan untuk Mengganggu Kamtibmas
- Akademisi Minta Prabowo Membentuk Kementerian Urusan Papua
- Badan Bank Tanah & Polri Bersinergi untuk Laksanakan Tugas dan Fungsi
- Bagi Jenderal Maruli, Pengubahan KKB ke OPM Berdampak Seperti Ini
- Animo Pendaftar Casis Bintara Polri di Polda Papua Tinggi, Begini Penjelasan Kombes Sugandi
- Profil Paulus Waterpauw, Tokoh Besar yang Masuk Bursa Calon Gubernur Papua