Karen Janji Tolak Intervensi
Jumat, 06 Februari 2009 – 06:43 WIB
POSISI strategis Pertamina sebagai BUMN dengan laba terbesar membuat perombakan direksi selalu diselimuti aroma politis. Menanggapi hal itu, Karen Agustiawan berjanji tidak akan tunduk pada intervensi untuk kepentingan politik atau golongan tertentu. "Kalau ada intervensi yang bakal merugikan Pertamina atau negara, tidak akan saya layani," ujarnya setelah dilantik sebagai Dirut Pertamina menggantikan Arie Soamarno. Pertama, mengimplementasikan langkah-langkah yang sudah disepakati dalam rencana jangka panjang Pertamina. Kedua, program utama dalam rencana kerja setiap direktorat dilaksanakan dengan tetap mengedepankan aspek efektivitas, efisiensi, dan keselamatan operasional. Ketiga, aspek distribusi dan keamanan pasokan (security of supply) BBM, elpiji, dan biofuel akan terus diperbaiki melalui peningkatan efektivitas dan efisiensi di setiap lini.
Selama ini personel yang menempati posisi penting di Pertamina memang selalu dikaitkan dengan kepentingan petinggi pemerintahan. Karena itu, muncul istilah orang titipan. Namun, kabar tersebut buru-buru dibantah Menteri BUMN Sofyan Djalil. "Tidak ada itu. Personel yang dipilih adalah yang kompeten," katanya.
Baca Juga:
Karen menegaskan, dirinya akan fokus pada upaya melanjutkan transformasi yang mulai dirintis Ari H. Soemarno. "Itu amanah utama yang dipercayakan ke saya," tegas istri Herman Agustiawan, anggota Dewan Energi Nasional (DEN) tersebut. Untuk menjalankan tugas tersebut, dirinya sudah menyusun enam langkah yang akan menjadi prioritas manajemen baru.
Baca Juga:
POSISI strategis Pertamina sebagai BUMN dengan laba terbesar membuat perombakan direksi selalu diselimuti aroma politis. Menanggapi hal itu, Karen
BERITA TERKAIT
- Bea Cukai Magelang Bergerak Aktif Ajak Masyarakat Gempur Rokok Ilegal
- Triwulan I 2024, Bank Jatim Cetak Kinerja Moncer
- Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Beri Atensi Perkembangan Harga Sejumlah Komoditas
- Mendagri Tito Ingatkan Pemda Jangan Terlena Meski Inflasi Nasional Terkendali
- Pra-Penjualan LPKR Mencapai Rp 1,5 Triliun di Kuartal I/2024
- Buka Peluang Pasar untuk UMKM di Luar Negeri, Bea Cukai Gelar Business Matching