Pertumbuhan Ekonomi 2009 Melambat
Kamis, 05 Februari 2009 – 19:10 WIB
JAKARTA—Perekonomian Indonesia pada 2009 diperkirakan akan melambat. Kebijakan pemerintah yang menurunkan bahan bakar minyak (BBM) selama tiga kali pun tidak bisa mendongkrak laju ekonomi Indonesia.
“Indonesia saat ini dalam situasi ekonomi sulit. Penurunan BBM tidak berpihak pada rakyat karena harga justru terdongkrak naik. Paling mencolok harga gula yang naiknya hampir 20 persen,” ungkap Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Olly Dondokambey di Gedung Senayan, Kamis (5/2).
Baca Juga:
Senada itu Deputi Senior Gubernur BI Miranda Goeltom memprediksikan perekonomian Indonesia pada 2009 akan melambat lebih dalam dari yang diperkirakan. Selain itu dinamika perekonomian global akan sangat mempengaruhi kinerja ekspor Indonesia di 2009 yang pada gilirannya juga berpengaruh pada daya beli masyarakat dan investasi.
“Daya beli masyarakat akan menurun, demikian juga investasi. Sumber pertumbuhan ekonomi diperkirakan dari permintaan domestik, khususnya konsumsi rumah tangga,” ucap Miranda dalam rapat kerja Komisi XI DPR, di Jakarta, Kamis (5/2).
Baca Juga:
Meski juga melambat, konsumsi rumah tangga diperkirakan masih dapat memiliki daya tahan, terutama terkait rencana pemerintah memberikan tambahan stimulus fiskal pada 2009. Selain itu komitmen pemerintah merealisasikan anggaran lebih awal, kenaikan gaji PNS, Pemilu, dan kenaikan UMP diperkirakan juga akan menjadi faktor pendorong peningkatan konsumsi rumah tangga.
JAKARTA—Perekonomian Indonesia pada 2009 diperkirakan akan melambat. Kebijakan pemerintah yang menurunkan bahan bakar minyak (BBM) selama tiga
BERITA TERKAIT
- September Ini CFCD Kembali Gelar ICA & ISDA 2024
- Belum 5 Tahun, KOSME Mampu Produksi Ribuan Produk untuk 270 Brands
- Ketum IAPI Ingatkan Akuntan Publik Menjunjung Tinggi Kode Etik Profesi
- FIF Terima Fasilitas Pinjaman Berkelanjutan, Sebegini Nominalnya
- Tingkatkan Teknologi Pertanian, Kementan Jalin Kerja Sama dengan Iran
- Apresiasi Nyata PNM untuk Karyawan dan Unit Terbaik