Karen Janji Tolak Intervensi

Karen Janji Tolak Intervensi
ANTI INTERVENSI: Dirut PT Pertamina (Persero) yang baru, Karen Agustiawan (kiri) dan pejabat lama yang digantikannya, Ari Soemarno, seusai upacara pelantikan di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (5/2). Seusai dilantik, Karen selain melanjutkan program jangka panjang juga menargetkan produksi minyak tahun 2009 sebesar 171.000 barel per hari, gas 1.266 MMSCFD, dan panas bumi 5 juta ton. Selain itu, Karen juga menegaskan bahwa dirinya akan berani menolak segala jenis intervensi politis yang justru bakal merugikan Pertamina. Foto: Muhamad Ali/JAWA POS
Keempat, memonitor secara melekat pengusahaan di sektor hulu. Sebab, sektor hulu merupakan pencetak laba terbesar Pertamina. Monitor diperlukan untuk mengamankan target sektor hulu 2009, yakni produksi minyak 171 ribu barel per hari (bph), gas 1.266 juta kaki kubik per hari (mmscfd), dan produksi energi panas bumi 15 juta ton.

Kelima, melanjutkan transformasi Pertamina yang dimulai direksi sebelumnya, bahkan dipercepat. Keenam, mendorong profesionalisme pekerja Pertamina agar mampu menjaga integritas, jujur, bersikap terbuka, berani melakukan terobosan, dan tetap mengutamakan profesionalisme.

Saat ditanya prioritas pertama manajemen baru Pertamina, Karen menegaskan, perbaikan distribusi BBM dan elpiji menjadi prioritas utama. Sementara itu, Omar S. Anwar yang memang memiliki background kuat di sektor keuangan, menyatakan bakal menggunakan pengalamannya untuk membawa Pertamina agar tidak kalah dengan perusahaan migas kelas dunia. "Tujuannya jelas, membawa Pertamina menjadi world class company," ucapnya.

Sementara itu, Ari H. Soemarno yang baru saja lengser menyatakan lega dengan proses regenerasi di Pertamina. Menurut dia, masuknya orang internal untuk duduk di kursi Dirut memang menjadi permintaannya. "Saya selalu bilang, kalau nanti sewaktu-waktu diganti, yang menggantikan saya harus salah satu anggota direksi. Ternyata, itu terlaksana. Saya lega dan bahagia," ujarnya.

POSISI strategis Pertamina sebagai BUMN dengan laba terbesar membuat perombakan direksi selalu diselimuti aroma politis. Menanggapi hal itu, Karen

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News