Karena Ada yang Dianggap Super Tiba-Tiba MUI Salah?

Karena Ada yang Dianggap Super Tiba-Tiba MUI Salah?
Karena Ada yang Dianggap Super Tiba-Tiba MUI Salah?

jpnn.com - JAKARTA – Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia Zaitun Rasmin mengatakan fatwa MUI soal penistaan agama Islam oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sama sekali tidak ada kaitan dengan urusan politik.  

Dia heran ketika MUI mengeluarkan fatwa terkait persoalan Ahok, organisasi berhimpunnya ulama terbesar di negeri ini malah disalahkan dan diseret-seret ke masalah politik.  

“Ini semua orang sudah tahu bahwa fatwa MUI tidak kaitannya dengan politik. Sama sekali tidak ada,” kata Zaitun saat diskusi “Ahok Effect” di Jakarta, Sabtu (19/11).

Dia mengatakan dari dulu ketika ada persoalan keagamaan orang pasti meminta pendapat MUI. Zaitun mencontohkan,  masalah penistaan agama oleh Lia Eden, Arswendo, Ahmad Musadeq, dan lain-lain itu merujuk pada fatwa MUI. 

Namun, ketika  masalah Ahok malah MUI yang dianggap salah. “Apa karena sekarang ini ada orang yang dianggap super, tiba-tiba MUI yang salah?” kata dia.
                
Zaitun mengatakan, MUI merupakan lembaga yang sudah sangat dipercaya sejak dulu. MUI merupakan benteng umat dalam masalah keagamaan dan kebangsaan. 

Di dalam NU juga berkumpul berbagai ormas. Baik itu Nadhlatul Ulama, Muhammadiyah dan lainnya.  

“Negeri kita kalau ada apa-apa, ada masalah agama pasti ke MUI. Jadi, patut diduga orang mempertanyakan (MUI) ini karena tidak paham atau tidak mau paham,” katanya.
              
Lebih lanjut Zaitun kembali mempertegas bahwa MUI tidak masuk wilayah politik. 

Bahkan, kata Zaitun, Ketua Umum MUI Maruf Amin sudah berkali-kali menegaskan bahwa tidak ada urusan dengan politik dalam kasus Ahok. 

JAKARTA – Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia Zaitun Rasmin mengatakan fatwa MUI soal penistaan agama Islam oleh Gubernur DKI

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News