Kartu Kredit Turun, Rekening Palsu Marak
Selasa, 29 Januari 2013 – 07:38 WIB
Sementara itu, jumlah uang transaksi elektronik terus meningkat. Terbukti sampai 2012 mencapai 21 juta kartu elektronik, yang meningkat dibanding 2009 sebanyak 3 juta kartu elektronik.Nilai transaksi menggunakan uang elektronik selama 2012 telah mencapai Rp 5,2 miliar atau meningkat dibanding tahun 2009 sebesar Rp 1,4 miliar.
Baca Juga:
Sebagai tambahan informasi, kendati berhasil mencatatatkan pemaparan positif, Indonesia masih belum sepenuhnya bebas dari kejahatan keuangan secara mudah. Isbandiono memaparkan, kejahatan perbankan setiap tahunnya bisa meningkat 10 persen. "Pada 2012 lalu, ada 3 ribu kasus," jelasnya.
Dari ribuan kasus tersebut, mayoritas adalah jenis kejahatan rekening palsu. Misalnya kasus rekening palsu sebuah rumah penggalang dana dhuafa, hingga penipuan anggota keluarga yang sakit atau masuk polisi. "Paling besar terjadi di BCA dan Mandiri," paparnya. (gal/kim)
JAKARTA - Diterapkannya teknologi berbasis chip dalam kartu kredit dinilai mampu menekan angka kejahatan dalam sistem pembayaran uang plastik itu.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- PNM Peduli Tanam Mangrove & Serahkan Sumur Bor untuk Warga Indramayu
- Begini Respons Bea Cukai soal Relaksasi Kebijakan Larangan Pembatasan Barang Impor
- Jawab Tantangan Bisnis ke Depan, Pertamina Luncurkan Competency Development Program
- Harga Emas Antam Sabtu 18 Mei 2024, Naik Rp 7.000 Per Gram
- Layanan SIM Keliling Lima Lokasi di Jakarta Hari Ini
- Anak Usaha SIG Raih BUMN Entrepreneurial Marketing Awards 2024