Kartu Pra-Kerja Bukan untuk Gaji Penganggur, Tak Jamin Dapat Pekerjaan, jadi Untuk Apa?

Kartu Pra-Kerja Bukan untuk Gaji Penganggur, Tak Jamin Dapat Pekerjaan, jadi Untuk Apa?
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menjelaskan manfaat Kartu Pra-Kerja. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

“Kartu Pra-Kerja adalah salah satu janji Presiden saat kampanye jadi setelah kami mendapat perintah untuk merealisasikan janji ini maka Kantor Staf Presiden (KSP) bertugas melakukan delivery unit,” jelasnya.

Ia menyebutkan dengan Kartu Pra-Kerja, pemerintah juga berusaha memanfaatkan adanya bonus demografi serta melaksanakan reformasi birokrasi melalui kolaborasi antara PNS dan non-PNS dalam manajemen pelaksanaannya.

Tak hanya itu, pemerintah turut menyederhanakan izin pelatihan bagi tempat kursus swasta yakni melalui Online Single Submission (OSS) sehingga dapat turut menyelenggarakan pelatihan.

Ia memastikan Project Management Office (PMO) pada Kartu Pra-Kerja akan selalu menampilkan inovasi dan cara-cara baru kepada masyarakat sehingga tidak bekerja dalam formasi flat.

“Kita bekerja dalam sebuah formasi yang selalu advance dan selalu mendahului perkembangan teknologi. Ini kira-kira cara yang akan dijalankan oleh PMO,” tegasnya.

Moeldoko berharap melalui program Kartu Pra-Kerja dapat menciptakan revolusi mental bahwa Indonesia menjadi bangsa dengan pembelajar yang tak pernah berhenti seumur hidupnya.

“Kita ingin ada lifelong learning menjadi bangsa pembelajar yang tidak pernah berhenti seumur hidupnya dan dapat digaungkan bahwa budaya belajar harus selalu dilakukan dari waktu ke waktu,” kata Moeldoko. (antara/jpnn)

Moeldoko menjelaskan bahwa Kartu Pra-Kerja bukan menggaji penganggur, juga bukan jaminan mendapatkan pekerjaan, lantas untuk apa?


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News