Kartu Prakerja Selesaikan Masalah? Jangan Sampai Dana Rp 5,6 Triliun Menguap Tanpa Arti
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Habib Aboe Bakar Al Habsy menyoroti besarnya anggaran untuk proyek Kartu Prakerja senilai Rp 5,6 triliun. Apalagi, kata Aboe, penunjukan vendor penyedia tanpa tender.
"Penunjukkan vendor prakerja tanpa tender, ini luar biasa untuk proyek yang dianggarkan Rp 5,7 triliun," kata Aboe saat rapat kerja Komisi III DPR dengan KPK, Rabu (29/4).
Politikus PKS itu menegaskan bahwa anggaran Rp 5,6 triliun itu bukanlah nilai yang kecil di tengah kondisi Indonesia yang tengah menghadapi pandemi Covid-19 seperti sekarang.
"Bayangkan, anggaran (sebesar) ini hanya mendapat konten seperti itu," ujarnya.
Dia menyatakan seharusnya konten untuk pelatihan prakerja itu bisa dibuat gratis di YouTube. "Ini kan bisa dibuat Kementerian Koperasi dan UKM dan lainnya. Bagikan saja konten gratis. Uangnya dibagikan ke mereka untuk modal kerja," ungkap Aboe.
Dia mengingatkan jangan sampai uang negara Rp 5,6 triliun ini menguap tanpa arti. "Yang hanya melahirkan para pengangguran baru setelah mengikuti pelatihan online," pungkas Aboe. (boy/jpnn)
Seharusnya konten untuk pelatihan lewat kartu prakerja itu bisa dibuat gratis di YouTube.
Redaktur & Reporter : Boy
- Karier.mu Sediakan Pelatihan Prakerja Sesuai Kebutuhan Angkatan Kerja
- Akademisi UI Terbitkan Buku Evaluasi Efektivitas PPKM dalam Penanganan Pandemi Covid-19
- Program Prakerja Resmi Dilanjutkan di 2024, Targetkan 1,148 Juta Peserta
- Program Kartu Prakerja Berlanjut, Menko Airlangga Ingin Buka Akses Pelatihan di Luar Negeri
- Ganjar Bertekad Wujudkan Berdikari Bidang Kesehatan, Ada Kaitannya dengan Pertahanan
- Ruang Pintar PNM Dukung Akses Internet Anak Indonesia