Karya Seni Rupa 20 Seniman Indonesia Pertama Kali Ditampilkan Bersama di Canberra
FX Harsono kepada wartawan ABC Indonesia Sastra Wijaya hari Senin (24/6/2019) mengatakan karyanya bernama Gazing on Collective Memory yang dibuatnya di tahun 2016 sudah dibeli oleh NGA untuk menjadi koleksi galeri tersebut di tahun 2018.
Karya bernama Memori Kolektif ini adalah seni instalasi yang menggambarkan sejarah warga Tionghoa di Indonesia mulai dari jaman sebelum Indonesia merdeka sampai sekarang.
"Memori kolektif ini berasal dari apa yang terjadi di Indonesia dimana ketika sebelum Orde Baru ada, budaya Tionghoa di Indonesia berkembang baik." katanya.
"Namun kemudian di jaman Orde Baru di bawah pemerintahan Presiden Soeharto, hal-hal yang berkenaan dengan Tionghoa dilarang, dan di jaman Reformasi kemudian dibebaskan lagi."
"Di jaman reformasi kita melihat misalnya barang-barang yang datang dari China tidaklah sama dengan apa yang sudah ada di jaman sebelum Orde Baru. Inilah yang kemudian saya masukan dalam memori kolektif." kata FX Harsono, yang merupakan generasi keenam warga Tionghoa di Indonesia.
Karya FX Harsono ini adalah serangkaian tiang bambu yang menggantung berbagai foto, juga cawan porselen, dan buku-buku pelajaran. Di atas tiang bambu itu bergelantungan kabel listrik dengan lampu guna menggambarkan perjuangan orang da kelompok Tionghoa dari dulu yang masih bertahan sampai sekarang.
Photo: Seniman Uma Gumma dan Hahan di depan karya mereka di NGA Canberra (Foto: FX Harsono)
Simak berita-berita ABC Indonesia lainnya di sini
- Dunia Hari Ini: Timnas Indonesia Mengalahkan Korea Selatan Dalam Piala Asia U-23
- Dunia Hari Ini: Pendiri Mustika Ratu Tutup Usia
- Kenapa Ibu Negara Masih Akan Sangat Berpengaruh di Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Gadis 14 Tahun Dinobatkan sebagai Olahragawan Aksi Terbaik
- Dunia Hari Ini: Mahkamah Konstitusi Tolak Permohonan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar
- Dunia Hari Ini: Timnas Garuda Muda Kalahkan Australia 1-0