Karyono Wibowo: Anies Jangan Merasa Dijegal Aturan Pilkada

Karyono Wibowo: Anies Jangan Merasa Dijegal Aturan Pilkada
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Foto: arsip jpnn.com/Ricardo

Karyono juga menyebut diskursus yang dibangun setidaknya bisa dimulai dari sejumlah pertanyaan, seberapa kuat argumentasi yang menyatakan Anies akan tersingkir dari arena pilpres jika pilkada diselenggarakan 2024.

Menurut Karyono, kesuksesan Anies maju di Pilpres 2024 tidak serta-merta ditentukan oleh penyelenggaraan Pilkada 2022 atau 2024.

Waktu pelaksanaan pilkada tidak menjamin kesuksesan Anies dalam kontestasi pilpres.

Sebab, untuk lolos dan menang dalam kompetisi pilpres tidak sesederhana itu, karena masih banyak variabel yang saling berhubungan terhadap lolos tidaknya menjadi kandidat presiden.

Itu baru tahap penentuan capres. Belum lagi tahap pemilihan, tentu banyak faktor yang mempengaruhi kemenangan.

"Anies memang sudah menjadi tokoh yang diperhitungkan dalam kancah politik nasional. Namanya selalu masuk dalam radar surcapres (survei calon presiden) meskipun dalam sejumlah survei, elektabiliitasnya menurun dalam setahun terakhir. Tetapi terlepas itu, Anies masih memiliki peluang untuk menjadi kandidat presiden," katanya.

Karyono juga menyatakan, asumsi yang menilai Anies bakal kehilangan panggung jika pilkada DKI digelar 2024, terlalu sederhana dan sumir.

Dengan modal politik saat ini, Anies dinilai tidak terlalu sulit untuk tetap tampil di depan publik. Belum lagi para pendukungnya tentu tidak akan tinggal diam. Kuncinya adalah seberapa kuat elektabilitas Anies.

Anies dan pendukungnya diminta tak perlu merasa sebagai pihak yang dijegal dengan aturan pilkada 2022 digeser ke 2024.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News