Karzai Ancam 'Serang' Pakistan

Karzai Ancam 'Serang' Pakistan
Bekas serangan Taliban di penjara Kandahar. AFP PHOTO/Hamed ZALMY

jpnn.com - KABUL – Serangan militan Taliban ke penjara Kandahar, yang menyebabkan 1.000 narapidana (napi) kabur, pada Jumat (13/6) tengah malam (Sabtu dini hari WIB) membuat Presiden Afghanistan Hamid Karzai geram. Di tengah sorotan dunia atas kasus tersebut, pemimpin berusia 50 tahun itu mengancam mengerahkan pasukan ke Pakistan.

      Ancaman tersebut merupakan ungkapan kekesalan Karzai atas serangan lintas batas yang dilakukan militan Taliban dari Pakistan. ”Afghanistan berhak membela diri. Karena mereka melancarkan serangan dari Pakistan, kami pun berhak melakukan hal yang sama,” seru presiden dengan ciri khas peci bulu tersebut dalam konferensi pers Minggu (15/6). Dia menuding pemerintah Pakistan telah gagal mencegah aksi militansi Taliban.

      Dalam kesempatan tersebut, Karzai juga memperingatkan pimpinan Taliban yang berbasis di Pakistan, Baitullah Mehsud. Ditegaskannya, tokoh militan tersebut merupakan target utama pasukan Afghanistan yang segera dikirim ke Pakistan. ”Kami akan memburu dia sampai berhasil meringkusnya dari persembunyian,” tandasnya.

      Dia yakin, misi ”balas dendam” tersebut akan terlaksana dengan baik. Dia juga menyatakan lebih rela tentara Afghanistan gugur dalam serangan tersebut daripada tewas diserang Taliban di negeri sendiri.

      Sementara itu, Perdana Menteri (PM) Pakistan Yousuf Raza Gilani menepis anggapan bahwa pemerintahannya lalai menjalankan misi antimilitan. ”Kami juga ingin Afghanistan stabil. Kami tidak mungkin menginginkan kehancuran negara sahabat,” paparnya.

      Namun, kata dia, perbatasan Afghanistan-Pakistan terlalu panjang untuk dijaga. Andai seluruh tentara Pakistan dijejer di perbatasan pun, kata dia, tetap saja tidak cukup untuk menutup perbatasan. (AP/AFP/hep/soe)


KABUL – Serangan militan Taliban ke penjara Kandahar, yang menyebabkan 1.000 narapidana (napi) kabur, pada Jumat (13/6) tengah malam (Sabtu


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News