Kaspersky: Serangan Siber di Asia Tenggara Meningkat Selama Pandemi
Dalam hal finansial, 47 persen dari individu yang disurvei telah juga mengalihkan pembayaran dan transaksi bank mereka secara daring.
Karena pembatasan wilayah dan tindakan pencegahan keamanan di masing-masing negara.
Lebih lanjut, Kamluk juga mengonfirmasi keberadaan grup ransomware teratas di kawasan Asia tenggara telah menargetkan berbagai industri.
Yakni perusahaan kenegaraan, aerospace and engineering, manufacturing dan trading steel sheet.
Kemudian ada perusahaan minuman, palm products, hotel dan layanan akomodasi, serta layanan IT.
Kelompok di balik ransomware Maze telah membocorkan data korbannya yang menolak membayar tebusan.
Mereka membocorkan 700MB data internal online pada November 2019.
Dengan peringatan tambahan dokumen yang diterbitkan hanyalah 10 persen dari data yang bisa mereka curi.
Kaspersky Lab mengungkapkan temuan mereka dan mengatakan adanya peningkatan kejahatan siber di kawasan Asia Tenggara.
- Para Menteri Keuangan ASEAN Sepakati Visi Single Window
- Vietnam Dinilai Berpotensi Jadi Naga AI Asia Tenggara
- Dunia Hari Ini: Australia Akan Menggelontorkan Dana $2 Miliar untuk Asia Tenggara
- 3 Wakil Asia Tenggara Remuk di Laga Perdana Piala Asia 2023, Tersisa Thailand
- Cakap Digital, Solusi Jitu Terhindar dari Kejahatan Siber
- Proyek Kolaborasi Pertamina-ExxonMobil Memungkinkan RI jadi Pusat CCS di Asia Tenggara