Kaspersky: Serangan Siber di Asia Tenggara Meningkat Selama Pandemi
Selain itu, grup tersebut juga telah membuat situs web di mana mereka mengungkapkan identitas korban serta rincian serangan.
Seperti tanggal infeksi, jumlah data yang dicuri, nama server, dan banyak lagi.
Proses serangan yang digunakan oleh grup ini dinilai cukup sederhana.
Grup ini akan menyusup ke sistem, mencari data paling sensitif, dan kemudian mengunggahnya ke penyimpanan cloud mereka.
Setelah itu, data akan dienkripsi dengan RSA. Uang tebusan akan diminta berdasarkan ukuran perusahaan dan volume data yang dicuri.
Grup ini kemudian akan mempublikasikan detailnya pada blog mereka.
Kamluk sangat menyarankan perusahaan dan organisasi untuk tidak membayar uang tebusan apapun yang terjadi.
" Selain itu, selalu melibatkan lembaga penegak hukum dan para ahli selama skenario tersebut terjadi," ujar Kamluk.
Kaspersky Lab mengungkapkan temuan mereka dan mengatakan adanya peningkatan kejahatan siber di kawasan Asia Tenggara.
- Para Menteri Keuangan ASEAN Sepakati Visi Single Window
- Vietnam Dinilai Berpotensi Jadi Naga AI Asia Tenggara
- Dunia Hari Ini: Australia Akan Menggelontorkan Dana $2 Miliar untuk Asia Tenggara
- 3 Wakil Asia Tenggara Remuk di Laga Perdana Piala Asia 2023, Tersisa Thailand
- Cakap Digital, Solusi Jitu Terhindar dari Kejahatan Siber
- Proyek Kolaborasi Pertamina-ExxonMobil Memungkinkan RI jadi Pusat CCS di Asia Tenggara