Kaspersky Tolak Pensiunkan Windows XP

Kaspersky Tolak Pensiunkan Windows XP
Kaspersky Tolak Pensiunkan Windows XP

jpnn.com - BANGALORE- Para pengembang software pengamanan sepertinya tak sependapat dengan keputusan Microsoft untuk memensiunkan Windows XP terhitung 8 April 2014. Buktinya mereka tetap mengeluarkan antivirus yang kompatible untuk dijalankan di sistem operasi (OS) yang sudah berumur 12 tahun tersebut.

Langkah ini dilakukan Kaspersky untuk seluruh paket pengamanan komputer baik personal maupun korporate. Dukungan terhadap Windows XP bahkan akan terus berlangsung hingga kuartal kedua tahun 2016. Hanya saja, dukungan tersebut berlaku bagi komputer yang menggunakan Windows XP Service Pack 3 saja.

Dengan begitu pengembang perangkat lunak keamanan asal Rusia ini, akan tetap melindungi Windows XP paling tidak untuk dua generasi paket antivirus Kaspersky berikutnya. Keputusan perusahaan yang didirikan tahun 1997 ini tentu bertentangan dengan sikap Microsoft yang hingga kini belum berniat memperpanjang masa pensiun Windows XP.

Masih banyaknya user yang tak mau beranjak dari Windows XP, bagi Kaspersky Lab merupakan pasar "abadi" yang layak terus dipelihara dengan cara menyediakan update pengamanan melebihi apa yang bisa dilakukan produsennya sendiri (Microsoft).

Microsoft berulangkali menegaskan selepas April nanti mereka takkan mengeluarkan update atau patch bagi Windows XP. Update atau patch yang disediakan perusahaan lain seperti dikutip dari ciol, Selasa (14/1), dipastikan takkan mampu mengatasi ancaman keamanan dan crash yang dihadapi OS yang dirilis tahun 2001 itu.

Sebelumnya Google dan Mozilla juga mengumumkan akan tetap memberikan dukungan bagi browser mereka, Chrome dan Firefox agar tetap bisa digunakan oleh pengguna ber-OS Windows XP setidaknya untuk setahun mendatang. (pra/jpnn)


BANGALORE- Para pengembang software pengamanan sepertinya tak sependapat dengan keputusan Microsoft untuk memensiunkan Windows XP terhitung 8 April


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News