Kasus 26 Santri Dicabuli, Guru Ponpes Pencabul Sampai Bersumpah, Begini Kalimatnya

Kasus 26 Santri Dicabuli, Guru Ponpes Pencabul Sampai Bersumpah, Begini Kalimatnya
Wadir Ditreskrimum Polda Sumsel AKBP Tulus Sinaga SIK (tengah depan) saat memberikan keterangan kepada awak media dan menghadirkan langsung tersangka Imam (baris tengah belakang). Foto : edho/sumeks.co

jpnn.com, PALEMBANG - Polisi menangkap satu lagi tersangka pencabulan 26 santri Pondok Pesantren (Ponpes) AT di Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Kamis (30/9) sore.

Pria yang ditangkap tersebut adalah bernama Imam Akbar, 20, wali asrama sekaligus oknum pengajar di ponpes tersebut.

Saat ditangkap polisi Kamis (30/9) sore, Imam Akbar sempat bersumpah.

Imam Akbar bersikukuh tidak mengakui perbuatannya bahkan dirinya menyebut kasus yang dituduhkan kepada dirinya adalah fitnah.

“Qadarullah, demi Allah ini fitnah. Nanti buktikan saja,” ucap Imam saat digiring tim penyidik menuju ruang pemeriksaan Subdit PPA, Kamis (30/9) sore.

Sementara, Wadir Ditreskrimum Polda Sumsel AKBP Tulus Sinaga SIK menegaskan pengungkapan tersangka Imam Akbar bagian dari pengembangan kasus pencabulan dengan tersangka Junaidi beberapa waktu lalu.

“Muncul perkara baru dengan tersangka yang berbeda, tetapi locus delicti-nya sama, yakni masih berada di Ponpes yang sama,” terang Tulus didampingi Kasubdit PPA Kompol Masnoni SIK, kepada awak media.

Saat ini, Tulus menyebut baru ada satu korban yang mengaku dicabuli tersangka Imam Akbar.

Polisi menangkap satu lagi tersangka pencabulan 26 santri Pondok Pesantren (Ponpes) AT di Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Kamis (30/9) sore.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News