Kasus Anak Mengalami Lonjakan saat Pandemi, Kemensos Perkuat Pelayanan dan Pengasuhan

Kasus Anak Mengalami Lonjakan saat Pandemi, Kemensos Perkuat Pelayanan dan Pengasuhan
Menteri Sosial Juliari P Batubara saat menyapa seorang ibu dan anak dalam kunjjungan ke Kabupaten Sukabumi, Kamis (9/7/2020). Foto: Humas Kemensos RI

Sementara kasus anak korban perlakuan salah dan penelantaran sebanyak 766 kasus pada Juni, naik 1.116 kasus pada Juli dan Agustus bertambah menjadi 1.247 kasus.

Dari 17 jenis kasus anak yang direspons Sakti Peksos pada Juni-Agustus 2020 total tercatat sebanyak 8.259 kasus pada Juni, meningkat 11.797 kasus pada Juli dan Agustus menjadi 12.855 kasus.

"Sebetulnya kami belum melakukan riset khusus apakah peningkatan kasus itu karena pandemi atau tidak, tetapi kita bisa lihat bahwa angkanya lumayan naik tajam dalam tujuh bulan pandemi ini dibanding tahun lalu," ujar dia.

Menurut Eka, pandemi tidak hanya berdampak pada aspek fisik tapi juga kejiwaan baik bagi orang tua maupun anak-anak.

Dari sisi anak, pandemi bisa berdampak pada aspek pengasuhan anak terutama ketika orang tua terpapar COVID-19 dan harus menjalani isolasi atau bahkan meninggal.

"Ada sekitar 800-an yang mengalami kesulitan dalam pengasuhan karena orang tua di isolasi, tidak ada yang mengurus atau bahkan meninggal karena COVID-19 yang kami tangani," kata Eka.

Upaya yang dilakukan dengan menurunkan langsung Sakti Peksos untuk merespons kasus secara cepat, dan melakukan pendampingan kepada anak termasuk keluarga, hingga memberikan dukungan kepada orang tua terkait pengasuhan anak.

Kemensos sejauh ini dengan dukungan Presiden Joko Widodo dan Kementerian Keuangan telah berupaya memberikan perlindungan sosial yang terus diperkuat lewat jaring pengaman sosial.

Menteri Sosial Juliari P Batubara menginstruksikan jajarannya memberikan pelayanan optimal pada anak-anak saat pandemi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News