Kasus Cebongan Bukti Kebersamaan Kopassus

Sutiyoso: Orang Sipil pun Membunuh Amat Sadis

Kasus Cebongan Bukti Kebersamaan Kopassus
Mantan Danjen Kopassus, Letjen (Purn) Sutiyoso mengaku sejak awal sudah menduga bahwa pelaku penembakan di Lapas Cebongan Jogja adalah oknum TNI. Foto: M Fathra/JPNN
"Kita kembangkan di tingkat anggota tujuannya supaya tidak mudah meninggalkan teman, misalnya pada saat terjadi luka tembak," kata Sutiyoso.

Dia menambahkan, kebersamaan tersebut terus dipupuk di internal Kopassus. Untuk menjadi anggota pasukan Baret Merah ini pun, seleksinya ketat karena merupakan kesatuan yang kecil. Begitu diterima, mereka ini digembleng dengan latihan khusus dan sangat berat.

Nah, makin kecil satuannya, sambung dia, maka rasa jiwa korsa dan kebersamaan tersebut makin tebal. "Setelah tahu Santosa dibunuh pasti muncul rasa untuk membalasnya," tuturnya.

Sutiyoso tak memungkiri tindakan yang dilakukan pasukan Kopassus itu tentu salah. Namun jika dilihat dari sisi lain, tindakan itu menunjukkan ada kebersamaan tinggi antara pasukan elit tersebut.

JAKARTA - Mantan Danjen Kopassus, Letjen (Purn) Sutiyoso menerangkan, ada aksi reaksi dalam kasus penembakan empat tahanan di Lembaga Pemasyarakatan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News