Kasus Covid-19 di Klaten Menurun, Pak Ganjar: Terima Kasih untuk Warga
Dia mengatakan langkah-langkah penanganan Covid-19 di Klaten memang sudah cukup bagus. Buktinya, kondisi Klaten sudah menurun.
"Klaten salah satu yang jadi perhatian kami di Solo Raya. Karena terjadi lonjakan, kita mikir bagaimana tindakan cepat yang bisa dilakukan. Dan kita punya pengalaman di Kudus dulu, kita paksa warga isolasi terpusat," katanya.
Memang saat menerapkan program itu, banyak warga yang marah. Namun, setelah hasilnya bagus, mereka semua bisa menerima.
"Dulu kabeh diunek-unekke (dimarahi), ya Bupati, Gubernur, Kapolda, Pangdam dan lainnya tetapi ini harus dilakukan, karena kalau isolasi di rumah, itu tidak bisa menyelesaikan," jelasnya.
Menurutnya, klaster tertinggi di Jateng adalah klaster rumah tangga. Apabila ada warga yang positif dan diisolasi di rumah y bisa jadi klaster baru.
"Makanya, ini harus dikelola dengan baik. Sekarang dengan konsep isolasi terpusat, mereka diopeni, dirawat dan dikontrol. Tadi saya lihat mereka juga bisa guyon, bahagia. Saya senang, karena ini berhasil. Saya ucapkan terima kasih, karena warga mau mendukung dan mau diisolasi terpusat," imbuhnya.
Ganjar berharap warga yang masih isolasi di rumah untuk diisolasi terpusat. Pemkab Klaten sudah menyiapkan tempatnya, ada yang di GOR Gelarsena, ada di Panti Semedi, dan ada juga yang di Donohudan.
"Ada juga di hotel pak, itu untuk ibu hamil dan menyusui," tutur Bupati Klaten, Sri Mulyani. (flo/jpnn)
Pada awal PPKM Darurat 3 Juli lalu, angka kasus aktif di Klaten sebanyak 5.295 orang. Angka itu menurun menjadi 2.856 pada Minggu (1/8) lalu.
Redaktur & Reporter : Natalia
- Hadiri Sidang Putusan PHPU Pilpres 2024 di MK, Ganjar Singgung Kemerdekaan Hakim
- Kubu Prabowo Yakin Permohonan Pihak Anies & Ganjar Bakal Ditolak Hakim MK
- Mardiono PPP Hadiri Halalbihalal Golkar, Ganjar Merespons Begini
- Ganjar Pranowo Soal Peluang Bertemu Gibran: Pintu Saya tidak Pernah Tertutup
- Alasan Ganjar Tak Hadiri Open House di Rumah Megawati
- Presiden seperti Pimpinan Mafia Jika Pakai Kekuasaan Demi Kepentingan Pribadi