Kasus COVID-19 Melonjak Gegara Euro 2020, Pemerintah Inggris Malah Longgarkan Pembatasan
jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah Inggris melonggarkan pembatasan terhadap masyarakatnya setelah perhelatan Euro 2020. Kebijakan ini diterapkan sejak 19 Juli 2021 lalu.
Dosen epidemiologi University of Derby Dono Widatmoko mengungkapkan kasus Covid-19 di Skotlandia meningkat setelah laga Euro 2020 antara Inggris dan Skotlandia di Wembley.
Dia menyebut sekitar 1.300 orang positif Covid-19 setelah pertandingan tersebut.
Para pendukung Skotlandia yang datang ke Wembley pulang membawa varian Delta yang saat ini mendominasi jumlah kasus di Inggris dengan persenatse sekitar 95 persen.
"Jadi, mereka membawa varian tersebut ke Skotlandia dan angkanya meningkat," kata Dono dalam diskusi yang disiarkan pada kanal JPNN.com di Youtube, Jumat (23/7).
Sementara di Inggris, kasus harian Covid-19 juga cukup tinggi dengan jumlah mencapai sekitar 50 ribu kasus per hari di pertengahan Juli.
"Kemarin (22/70), ada 39 ribu orang yang dideteksi positif (Covid-19)," ujar Dono.
Meski kasus Covid-19 di Inggris masih cukup tinggi, pemerintah berani mengambil kebijakan untuk melakukan relaksasi terhadap pengetatan masyarakat.
Pemerintah Inggris melonggarkan pengetatan terhadap masyarakatnya setelah perhelatan Euro 2020.
- Dunia Hari Ini: Petani di Inggris Berdemo dengan Konvoi Traktor ke Pusat London
- Brasil Mempermalukan Inggris, Jerman Menampar Prancis
- Inggris Diminta Kembalikan Aset dan Manuskrip Asli Milik Sri Sultan Hamengku Buwono II
- Inggris Panggil Dubes Rusia Setelah Musuh Putin Tewas di Penjara
- Bawa Sepucuk Surat, Dubes Inggris Temui Prabowo di Jakarta
- Pelarangan Pekerja Migran Indonesia ke Inggris Dicabut, Julian: Kami Berterima Kasih