Kasus COVID India Lampaui 18 Juta Orang, 29 di Antaranya Warga Negara Indonesia

Namun walau India merupakan negara pembuat vaksin terbesar di dunia, sampai saat ini India tidak memiliki persediaan vaksin COVID-19 yang cukup bagi sekitar 600 juta warga yang memerlukannya.
Banyak dari mereka yang mencoba mendaftar untuk divaksinasi mengatakan mereka gagal mendaftar. Mereka mengeluh di media sosial bahwa mereka tidak bisa mendapatkan slot atau bahkan gagal masuk ke situs web, karena sistem berulang kali lumpuh karena diakses terlalu banyak orang.
"Statistik menunjukkan bahwa sistemnya jauh dari lumpuh, bahkan melambat. Sebaliknya, terlihat berjalan tanpa ada masalah," kata pernyataan pemerintah hari Rabu.
Sejak vaksinasi dimulai bulan Januari, sekitar 9 persen warga India sudah mendapatkan dosis pertama vaksin.
Sistem layanan kesehatan dalam keadaan krisis
Pemandangan di mana warga berusaha mencari tabung oksigen di jalan-jalan maupun di media sosial sudah menjadi pemberitaan di seluruh dunia setelah sistem layanan kesehatan India kewalahan menangani pasien.
Beberapa dokter sekarang menyarankan mereka yang positif COVID-19 untuk tetap berada di rumah.
Ini menyebabkan membanjirnya pesan di media sosial dari keluarga yang memohon siapa yang memiliki tabung oksigen, juga mengetahui rumah sakit yang masih memiliki tempat, dan juga obat-obatan untuk sanak saudara mereka.
Menurut Menteri Luar Negeri India, Harsh Vardhan Shringla, India akan mendapat bantuan 550 alat untuk memproduksi oksigen dan berbagai bantuan medis dari seluruh dunia mulai berdatangan.
Situasi COVID-19 di India semakin memburuk dengan kasus keseluruhan sekarang sudah melebihi 18 juta
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Ibas Ingatkan Pentingnya Perlindungan PMI dan Penguatan Keamanan Perbatasan
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS