Kasus Istri Bunuh Suami di RS, Begini Kata Sang Paman

Kasus Istri Bunuh Suami di RS, Begini Kata Sang Paman
Suciati menghuni sel tahanan Polsek SU I Palembang. Foto: Budiman/Sumatera Ekspres

jpnn.com, OGAN ILIR - Rusli, 56, paman almarhum Isnadi korban kasus pembunuhan oleh sang istri mengatakan, jenazah suami Suciati sempat disemayamkan di rumahnya sebelum dimakamkan.

Dia mengaku kurang begitu kenal dengan pria itu.

“Saya hanya kasihan. Kalau dia (Isnadi), hampir tidak pernah bersilaturahmi dengan saya. Padahal kami masih keluarganya yang terdekat,” cetusnya.

Rusli mengatakan, dia sepupu ayah Isnadi yang berasal dari Desa Sungai Pinang, Ogan Ilir.

Diwartakan sebelumnya, pembunuhan oleh Suciati terhadap suaminya, Isnadi terjadi 7 Maret lalu.

Berawal dari tak pulangnya Isnadi ke rumah. Pagi itu, Suci mencarinya. Berbekal desas-desus perselingkuhan sang suami, ibu empat anak itu pun mencari ke rumah H.

Dugaannya benar. Isnadi ada dalam kamar H. Dia pun meminta sang suami pulang. Di rumah, mereka terlibat cekcok. Suci dianiaya Isnadi. Setelah ribut, pria itu meletakkan badik sepanjang 25 cm di dekat kasur tempatnya tidur.

Penganiayaan yang Suci terima sejak 20 tahun menikah, ditambah lagi dengan kemunculan sang pelakor, membuat Suci nekat. Dia menusuk perut sang suami dengan pisau milik suaminya sendiri. Senjata makan tuan. Dalam keadaan terluka, Isnadi ditolong Edi, adik ipar Suci, ke RSUD Palembang Bari, naik becak.

Rusli, 56, paman almarhum Isnadi korban kasus pembunuhan oleh sang istri mengatakan, jenazah suami Suciati sempat disemayamkan di rumahnya sebelum dimakamkan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News