Kasus Kematian Dante Anak Tamara Tyasmara, Pakar Soroti Letak CCTV

Kasus Kematian Dante Anak Tamara Tyasmara, Pakar Soroti Letak CCTV
Kasus kematian Dante: Tamara Tyasmara bersama kuasa hukumnya Sandi Arifin saat ditemui di Polda Metro Jaya, Senin (5/2/2024). Foto: ANTARA/Ilham Kausar

jpnn.com - JAKARTA – Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel urun pendapat terkait kasus kematian Raden Andante Khalif Pramudityo atau Dante (6), anak dari artis Tamara Tyasmara.

Dante meninggal dunia di kolam renang Palem, Duren Sawit, Jakarta Timur, pada Sabtu (27/1).

Reza Indragiri menilai keberadaan televisi sirkuit tertutup atau CCTV tidak cukup untuk menangkal aksi kejahatan. Menurutnya, perlu adanya kelengkapan sistem keamanan.

"CCTV hanyalah salah satu subsistem keamanan. Di samping CCTV, perlu disiagakan tim reaksi cepat yang terus menerus memantau area yang dicakup oleh CCTV," kata Reza dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (10/2).

Reza mengatakan, peristiwa kematian Dante menunjukkan bahwa mengandalkan CCTV semata tidak cukup kuat untuk menangkap aksi kejahatan.

Pernyataan itu dibuktikan dengan tidak adanya respons kegentingan dari pihak kolam renang untuk menolong Dante. Padahal dari total rekaman 2 jam 1 menit, bermenit-menit Dante ditenggelamkan berulang kali.

Oleh karena itu, kata Reza, CCTV sebaiknya tidak diletakkan di tempat tersembunyi, jika keberadaannya ditujukan untuk mencegah kejahatan.

"CCTV harus diperlihatkan agar calon kriminal tahu bahwa ia diawasi, sehingga setidaknya urung beraksi di lokasi tersebut," ujarnya.

Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel menyoroti letak CCTV dalam kasus kematian Dante, anak dari artis Tamara Tyasmara.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News