Kasus Klaster Keluarga di Indonesia Naik, Isolasi Mandiri Dianggap Problematis

Kasus Klaster Keluarga di Indonesia Naik, Isolasi Mandiri Dianggap Problematis
Pemerintah perhatikan maraknya klaster keluarga, isolasi mandiri dianggap kurang efektif dan malah menjadi penyebab. (ANTARA)

"Ini kan punya kementerian juga. Kalau [pendemi ini] direspon oleh negara, presiden bisa bilang ke kementerian 'itu kan aset negara, [biarkan] dipakai,'" tambahnya.

Kasus Klaster Keluarga di Indonesia Naik, Isolasi Mandiri Dianggap Problematis Photo: Setelah klaster perkantoran, Indonesia kini waspada klaster keluarga yang sudah marak di beberapa provinsi. (ANTARA/Yulius Satria)

 

Sementara itu merespon masalah isolasi mandiri dalam kaitannya dengan klaster keluarga, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana meniadakan isolasi mandiri bagi pasien positif COVID-19 dengan gejala ringan.

Sebagai gantinya, pasien positif COVID-19 dengan gejala ringan akan diisolasi di Wisma Atlet Kemayoran.

Jumat pekan lalu, Gubernur Anies Baswedan mengatakan mereka yang tertular harus melakukan isolasi di tempat-tempat yang sudah disediakan Pemerintah.

"Sehingga kita bisa memastikan mata rantai itu putus karena banyak dari kita yang belum tentu bisa melakukan isolasi dengan baik dan efeknya keluarga terpapar, tetangga terpapar," kata Anies Baswedan, Jumat lalu (03/09).

Anies menambahkan Pemprov DKI Jakarta saat ini tengah menyusun regulasi terkait kewajiban pasien COVID-19 untuk mengikuti isolasi yang dijalankan oleh pemerintah.

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Arif adalah seorang pekerja di Jakarta yang saat ini sedang menjalani isolasi mandiri di rumahnya, setelah salah satu rekan kerjanya dinyatakan tertular virus corona


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News