Kasus Klaster Keluarga di Indonesia Naik, Isolasi Mandiri Dianggap Problematis

Kasus Klaster Keluarga di Indonesia Naik, Isolasi Mandiri Dianggap Problematis
Pemerintah perhatikan maraknya klaster keluarga, isolasi mandiri dianggap kurang efektif dan malah menjadi penyebab. (ANTARA)

"Di masyarakat itu mungkin ratusan rumah tangga sudah terinfeksi. Kenapa? Karena isolasinya mandiri," ujar Pandu kepada Hellena Souisa dari ABC Indonesia.

Pandu menilai banyak keterbatasan dalam isolasi mandiri yang menyebabkan rentannya penularan.

"Isolasi mandiri kan isolasi di rumah. Di rumah sakit saja untuk ruang isolasi terbatas, apalagi di rumah," kata Pandu.

"Mana ada ruang di rumah yang benar-benar memisahkan ruang yang terinfeksi dengan yang tidak terinfeksi? Mereka yang hidup bersama dalam satu rumah, pasti banyak yang terinfeksi."

Menurutnya Pemerintah sudah seharusnya menyediakan tempat isolasi bagi warga yang dinyatakan tertular COVID-19, karena isolasi dengan pengawasan petugas kesehatan lebih baik daripada menjalani sendiri di rumah.

Pandu menduga Pemerintah tidak memiliki kemampuan menyediakan tempat khusus saat Kementerian Kesehatan mengeluarkan pedoman isolasi mandiri di rumah.

Tetapi saat ini, menurut Pandu, Pemerintah sebenarnya punya banyak gedung pemerintah yang kosong yang bisa dialihfungsikan menjadi tempat isolasi mandiri.

"Banyak tempat-tempat sekarang yang nggak terpakai di puncak, tempat-tempat training dari kementerian ini dan itu, pakai saja itu semua," usul Pandu.

Arif adalah seorang pekerja di Jakarta yang saat ini sedang menjalani isolasi mandiri di rumahnya, setelah salah satu rekan kerjanya dinyatakan tertular virus corona

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News