Kasus Klaster Keluarga di Indonesia Naik, Isolasi Mandiri Dianggap Problematis

Kasus Klaster Keluarga di Indonesia Naik, Isolasi Mandiri Dianggap Problematis
Pemerintah perhatikan maraknya klaster keluarga, isolasi mandiri dianggap kurang efektif dan malah menjadi penyebab. (ANTARA)

Arif adalah seorang pekerja di Jakarta yang saat ini sedang menjalani isolasi mandiri di rumahnya, setelah salah satu rekan kerjanya dinyatakan tertular virus corona.

"Ayah …, ayah …," seru bocah berusia tiga tahun setiap mendengar pintu pagar rumah dibuka, sambil berlari memeriksa apakah itu benar ayahnya yang pulang dari kantor, cerita Arif.

Padahal Arif berada di dalam rumah, "bersembunyi" di lantai dua karena sedang menjalankan isolasi mandiri.

"Tiap mendengar dia berteriak 'ayah.. ayah' hati ini rasanya jadi sedih. Miris aja rasanya, bisa mendengar suaranya tapi nggak bisa menjawab dan nggak bisa melihat," tutur Arief.

Arief dan istrinya memutuskan untuk mengatakan jika ayahnya pergi bekerja, karena merasa anaknya masih terlalu kecil untuk bisa mengerti soal isolasi mandiri.

"Kalau dia tahu saya ada di atas, nanti dia minta ikut naik dan main," tambah Arief.

Arief memutuskan melakukan isolasi mandiri setelah teman sekantornya terdiagnosa positif COVID-19 dan saat ini ia masih menunggu hasil tes PCR mandiri yang sudah dilakukannya Kamis pekan lalu.

Kasus Klaster Keluarga di Indonesia Naik, Isolasi Mandiri Dianggap Problematis Photo: Sejak masa pandemi, kantor tempat Arief bekerja sudah membuat kebijakan 50 persen karyawan bekerja dari rumah/ foto ilustrasi (ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA/HP)

 

Arif adalah seorang pekerja di Jakarta yang saat ini sedang menjalani isolasi mandiri di rumahnya, setelah salah satu rekan kerjanya dinyatakan tertular virus corona

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News