Kasus Omicron Indonesia Terus Bertambah, Pemerintah Mengaku Siap karena Belajar dari Delta
"Saya melaporkan kasus saya ke Puskesmas setempat dan mereka bertanya apakah saya memiliki obat-obatan yang cukup dan saya mengatakan ya," katanya.
"Saya tidak mau menerima obat yang mereka tawarkan karena saya memiliki persediaan cukup dan obat-obatan itu bisa digunakan untuk mereka yang lain yang lebih memerlukan."
Iman mengatakan dia melihat sendiri bagaimana sistem layanan kesehatan di Indonesia bekerja menangani COVID-19 selama dua tahun terakhir.
"Saat pertama kena, saya merasa ada unsur penanganan yang serius. Saya dibawa dengan ambulans, dengan semua petugas mengenakan APD, dengan semua orang pada dasarnya mengikuti prosedur kesehatan," katanya.
"Sekarang ketika terkena COVID untuk ketiga kalinya, saya tidak merasa takut. Penanganan pemerintah juga jauh lebih baik," katanya.
Memetik pelajaran dari gelombang Delta
Kasus pertama varian Omicron di Indonesia dilaporkan terjadi di pertengahan bulan Desember 2021. Pada awal Februari, kasus meningkat dengan cepat.
Hari Rabu minggu lalu Indonesia mencatat kasus harian tertinggi sebanyak lebih dari 64.000 kasus, melampaui rekor Delta sebelumnya yaitu 56.700 di bulan Juli 2021.
Namun, pemerintah mengatakan sudah mempersiapkan diri lebih baik menghadapi Omicron dibandingkan ketika adanya varian Delta.
Jumlah kasus harian COVID di Indonesia sudah melewati angka tertinggi Delta tahun lalu
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Realisasi Investasi Jakarta Triwulan I-2025 Capai Rp 69,8 Triliun, Tertinggi di Indonesia
- Ibas Tegaskan Indonesia dan Malaysia Tak Hanya Tetangga, Tetapi..
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya