Kasus Pajak dan Lapindo Citra Negatif bagi Ical
Popularitas Masih di Bawah SBY dan Mega
Selasa, 19 Oktober 2010 – 05:50 WIB
Variabel apa yang dimaksud? Barkah menyatakan, setidaknya ada sejumlah variabel yang memungkinkan Golkar unggul pada 2014. Golkar memiliki sejarah yang unik. Saat Orde Baru, Golkar memimpin. Namun, saat reformasi (Pemilu 1999), Golkar kalah. Tetapi, hal itu diputarbalikkan Golkar pada Pemilu 2004. "Saat Pemilu 2009 kalah lagi. Namun, Golkar bisa saja bangkit kembali (pada 2014)," ujarnya.
Kekuatan lain Golkar adalah jaringan dan konsolidasi partai. Golkar memiliki dana untuk menggerakkan mesin-mesin politik, dari pusat hingga daerah. "Terakhir adalah tren dukungan terhadap Golkar yang cenderung naik," ujarnya.
Namun, tetap saja ada variabel yang bisa mengganjal Ical. Variabel itu adalah citra negatif yang hinggap pada diri Ical. Kasus lumpur Lapindo dan pajak adalah variabel untuk menjatuhkan Ical. Namun, Barkah meyakini bahwa dua citra negatif tersebut tidak terlalu berpengaruh di masyarakat luas. "Itu hanya permainan level elite," tandas Barkah.
Indikator keyakinan Barkah adalah kemampuan Ical. Jika citra negatif itu berpengaruh, Ical tidak akan menjadi ketua umum. "Kenaikan suara Golkar dalam survei juga membuktikan, citra negatif itu tidak terlalu berpengaruh," ujarnya. Hanya, jika Ical ingin maju sebagai capres, Partai Golkar harus diperkuat dulu hingga 2014. (bay/c9/tof)
JAKARTA - Partai Golongan Karya (Golkar) sudah menggerakkan mesin politik untuk mengusung Aburizal Bakrie sebagai calon presiden. Ical "sapaan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Dukungan Mengalir, Eman Suherman Makin Diperhitungkan untuk Pilkada Majalengka 2024
- Ini Arti Nama Maskot 2 Macan Putih di Pilkada Kota Cirebon
- Babancong Jadi Maskot Pilkada Garut 2024
- Nalim Dapat Dukungan 4 Parpol dan Siap Memimpin Merangin
- Representasi Anak Muda, Parij Ismeth Rinjani Siap Maju Pilkada Kapuas
- Peluncuran Jingle dan Maskot Pilgub Banten Habiskan Anggaran Rp 1,5 Miliar