Kasus Pasraman di Banyuwangi, Kemenag: Tidak Ada Perusakan Kitab Suci
“Berita yang beredar tidak sepenuhnya benar. Karena tidak ada perusakan terhadap kitab suci,” tutur Budiono.
Dia melanjutkan, menurut surat keterangan yang ditulis Ketua Pasraman Gatot Witoyo, tidak ada perusakan terhadap kitab suci, serta tidak ada kerugian apapun di Pasraman.
Mengutip pernyataan Gatot Witoyo, Budiono menuturkan, kemungkinan kitab-kitab yang rusak itu karena anak-anak yang mempelajarinya kurang berhati-hati saat menggunakannya.
“Mereka kurang berhati-hati dalam membawa dan membukanya, hingga lembar-lembarnya terlepas,” ujar Budiono.
Namun, perusakan buku tulis yang biasa digunakan siswa Pasraman belajar agama, betul terjadi. “Buku-buku dirusak dengan menggunakan cutter. Demikian juga pencoretan meja dan papan tulis,” jelasnya. (esy/jpnn)
Kasus Pasraman di Banyuwangi Jawa Timur tidak ada perusakan terhadap kitab suci agama Hindu.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Kado Manis Hari Raya Nyepi, Ditjen Bimas Hindu Kemenag Luncurkan Program Pendidikan Widyalaya
- Bandara Tak Ada Aktivitas Penerbangan, Jalan di Pulau Bali Lengang Saat Nyepi
- Menag Yaqut Ingin Jadikan KUA Tempat Nikah Semua Agama, Umat Hindu Bereaksi
- Kampanye Akbar di Simalungun, Ganjar-Mahfud Mempermudah Pendirian Rumah Ibadah
- Majelis Zikir Ganjar Mahfud Gelar Gerebek Masjid Demi Wujudkan Rumah Ibadah yang Indah
- Tingkatkan Kualitas Pendidikan Hindu, Kemenag Upayakan Alih Status dan Penegerian PTKH 2024