Kasus Pembunuhan di Sampang Dipicu Soal Pilihan Politik

Kasus Pembunuhan di Sampang Dipicu Soal Pilihan Politik
Brigjen Dedi Prasetyo. Foto: Elfany/jpnn

Mendengar hal tersebut tersangka langsung mencari informasi dengan bertanya kepada temannya yang bernama Suryadi, apakah benar seseorang dengan nama akun Ahmed Alfateh mengunggah video terkait tersangka. Setelah dibuka ternyata benar informasi yang disampaikan oleh Farida.

Setelah itu, tersangka mendatangi temannya yang bernama Sakroni dan kembali mencari informasi siapa pemilik akun Ahmed Alfateh tersebut. Tersangka bertanya kepada Sakroni karena tersangka melihat foto profil Ahmed Alfateh menggunakan baju seperti dokter dan ternyata Sakroni kenal terhadap pemilik akun Ahmed Alfateh.

“Kemudian tersangka tahu pemilik akun Ahmad Alfateh adalah Subaidi. Tersangka sempat mendatangi rumah Subaidi dengan maksud untuk mengklarifikasi postingan, namun tersangka tidak bertemu dengan Subaidi,” papar dia.

Ketika itu, tersangka hanya bertemu mertua perempuannya dan tersangka tahu bahwa Subaidi bekerja sebagai tukang gigi dan sedang berada di Malang.

Lalu, pada Rabu (21/11) sekitar pukul 09.00 WIB tersangka keluar rumah dengan tujuan pergi ke Pasar Plerenan, Tobai Timur. Pada saat perjalanan tepatnya di Dusun Gimbuk Timur, Sokobanah, Sampang, tersangka berpapasan dengan Subaidi.

Tersangka menggunakan sepeda motor dari arah utara sedangkan Subaidi juga menggunakan sepeda motor dari arah selatan.

Saat itu Subaidi terus memandangi tersangka dan saat sudah dekat Subaidi menabrak tersangka dengan sepeda motornya hingga terjatuh.

Setelah itu, Subaidi mengeluarkan sebilah pisau dari balik baju pinggang sebelah kiri dan menyabetkan kepada tersangka namun tersangka berhasil menghindar dengan cara mundur.

Kasus penembakan di Dusun Pandian, Tamberu Timur, Sokobanah, Sampang, Jawa Timur, menjadi perhatian masyarakat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News