Kasus Poligami: Istri Jaga Buah Hati, Suami ke Luar Kota dengan Perempuan Lain

Kasus Poligami: Istri Jaga Buah Hati, Suami ke Luar Kota dengan Perempuan Lain
Tak selamanya berpoligami menyenangkan. Foto: PAKSI SANDANG PRABOWO/KALTIM POST

jpnn.com - Suami yang melakukan poligami tak hanya mendatangkan stres kepada istri dan anak. Pelaku poligami pun bisa turut merasakan tekanan.

Berdasarkan contoh kasus yang ditangani Psikolog Klinis Yulia Wahyu Ningrum, seorang pria mengalami depresi karena istrinya baru mengetahui kalau dia telah memiliki istri lainnya selama 4 tahun.

Suami kerap pergi keluar kota dan membuka banyak cabang perusahaan di kota lain. Modusnya dia meminta istri pertama untuk menjaga usaha di Samarinda sekaligus menjaga buah hati mereka.

Sementara itu, dia membawa istri kedua yang juga mantan karyawannya berjalan-jalan mengunjungi banyak perusahaan di kota lain. Mengetahui itu, istri pertama mengamuk dan meminta cerai.

“Namun suami tidak mau dan stres berat karena tidak siap dengan perubahan perilaku istri pertama yang kerap marah, menangis dan berteriak,” ucapnya. Sang suami ini kebingungan dan mencari jasa psikolog untuk menenangkan istri.

BACA JUGA: Ketuk Pintu, Mantan Pacar Suami Datang Sambil Bawa Alat Tes Kehamilan

Dari hasil konsultasi, istri pertama merasa tidak adil dengan sikap suami yang jarang pulang. Kemudian kerap bermalam di istri kedua dan terutama merasa tidak dihargai. Mengingat suaminya menikah dengan staf mereka sendiri.

Hal ini juga tentu menyeret ke masalah ekonomi. Sebab istri menjadi banyak menuntut karena tidak terima harta mereka dibagi dengan istri kedua.

Suami yang melakukan poligami juga berpotensi mengalami stress ketika istri-istrinya mulai banyak tuntutan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News