Kasus Tewasnya 6 Laskar FPI Perlu Diusut Secara Tuntas, Jokowi Didesak Melakukan Ini

Kasus Tewasnya 6 Laskar FPI Perlu Diusut Secara Tuntas, Jokowi Didesak Melakukan Ini
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran (tengah) bersama Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman (kiri) memeriksa barang bukti terkait penyerangan Polisi di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (7/12). Foto: ANTARA/Sigid Kurniawan

jpnn.com, JAKARTA - Ketua PP Muhammadiyah Bidang Hukum dan HAM Busyro Muqqodas mendesak kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membentuk tim independen setelah kejadian tewasnya enam Laskar FPI yang tertembak kepolisian di Tol Jakarta-Cikampek KM 50 Karawang, Jawa Barat.

"Muhammadiyah mendesak bapak Presiden RI Jokowi untuk membentuk tim independen," ujar Busryo dalam keterangan resmi yang disiarkan akun Youtube Muhammadiyah Channel, Selasa (8/12).

Menurut Busyro, tim independen itu nantinya bisa membantu kepolisian untuk mengusut secara terang kasus tewasnya enam Laskar FPI.

Dengan begitu, kata dia, tidak terdapat hal-hal yang ditutupi dari kasus tewasnya enam Laskar FPI.

"Muhammadiyah memandang sangat mendesak dibentuknya tim independen tersebut dan yang terakhir, peristiwa ini di satu sisi perlu diusut secara tuntas dan terbuka," ujar dia.

Menurut Busyro, tim independen itu nantinya bisa dibentuk dari berbagai unsur. Misalnya dari Komnas HAM, unsur masyarakat, dan kepolisian.

"Termasuk di sini unsur masyarakat itu adalah IDI, Ikatan Dokter Indonesia," beber dia.

Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran membeberkan peristiwa tewasnya enam laskar FPI di Tol Jakarta-Cikampek KM 50 Karawang, Senin (7/12).

Muhammadiyah menyatakan kasus penembakan Laskar FPI oleh polisi harus diusut secara tuntas.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News