Kata Tedjo, Anak-anak yang Gabung ISIS Bisa Sangat Berbahaya

Kata Tedjo, Anak-anak yang Gabung ISIS Bisa Sangat Berbahaya
Ilustrasi. FOTO: AFP

jpnn.com - JAKARTA - Menkopolhukam Tedjo Edhy Purdijatno mengaku pemerintah khawatir lantaran sejumlah WNI memilih ke wilayah ISIS dengan membawa keluarga, termasuk anak-anak.

Menurutnya, jika anak-anak itu suatu saat nanti kembali ke Indonesia, Tedjo khawatir mereka akan membawa pengaruh buruk.

“Suatu saat mereka (anak-anak) kembali ke Indonesia akan lebih bahaya dari keluarganya.  Oleh karena itu harus coba tangani," ujar Tedjo di kompleks Istana Negara, Jakarta, Selasa (17/3).

Tedjo mengaku pemerintah belum memiliki bukti kuat bahwa 16 WNI yang ditangkap otoritas Turki akan bergabung dengan ISIS. Menurutnya, bergabungnya mereka ke ISIS adalah dugaan semata karena mereka ditangkap saat akan melewati perbatasan Syria dan Turki.

"Jadi harus melihat apa tujuan mereka ke sana. Kalau memang dia akan bergabung dengan ISIS ya akan kami cegah termasuk anak-anaknya. Info dari pihak Turki mereka akan melakukan itu karena ditangkapnya sudah di perbatasan," sambung Tedjo.

Rencananya, kata Tedjo, pemerintah baru akan mengusulkan pada Ditjen Imigrasi untuk melakukan cegah tangkal terhadap nama-nama WNI yang telah berangkat ke ISIS. Sehingga mereka tidak bisa kembali ke Indonesia untuk membawa pengaruh radikalisme.  

Namun usul itu, kata dia, harus didahului dengan membuat aturan khusus mengenai kepergian WNI ke Syria. Tedjo belum merinci lebih jauh rencana pembuatan aturan itu. Ia menyatakan baru akan melakukan rapat koordinasi dengan kementerian/lembaga terkait.

"Saat ini kalau mereka pergi kan tidak bisa dilarang. Makanya perlu membentuk aturan. Kalau nanti mereka akan dikembalikan ke Indonesia, mau diapakan? harus diselesaikan secara baik enggak boleh diambangkan. Sehingga harus ada dasar hukumnya kan," tandasnya. (flo/jpnn)


JAKARTA - Menkopolhukam Tedjo Edhy Purdijatno mengaku pemerintah khawatir lantaran sejumlah WNI memilih ke wilayah ISIS dengan membawa keluarga,


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News