Kaus Oblong

Oleh: Dahlan Iskan

Kaus Oblong
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Luhut juga bersikap begitu. "Saya yang bertemu awal dengan Elon. Dia itu humble person, genius, nyentrik, terkaya di dunia," ujar Luhut kepada saya kemarin. Saya meneleponnya dari Kaltim. Ia masih di Amerika, kelihatannya.

"Berbagai kepala negara mau bertemu Elon, dia tidak mau. Sampai mereka kirimkan utusan khusus. Juga tidak dijawab. Saya menemuinya 3 minggu lalu. Kami berbincang sangat akrab. Ia langsung setuju mengirimkan timnya ke Indonesia," kata Luhut.

Menurut Luhut, malam sebelum berangkat mendampingi presiden ke Amerika, Rohan kepala bidang baterai mobil listrik, menemuinya. Luhut mengajaknya makan malam. Saat itulah Rohan menyampaikan ke Luhut. "Minister Luhut, your team is world class," ujar Rohan seperti dikutip Luhut.

"Lalu saya bertanya apa iya begitu. Rohan beserta 5 timnya memberikan komentar yang sama," ujar Luhut.

Mereka tinggal di Indonesia 6 hari. "Laporan itulah yang membuat Elon sendiri semangat untuk datang dan investasi di Indonesia," ujar Luhut.

Luhut bercerita, sesaat sebelum Presiden Jokowi tiba di lokasi peninjauan, ia sempat bincang-bincang dengan Elon.

"Saya tanya apa komentarnya tentang laporan timnya yang sudah pulang dari Indonesia," ujar Luhut. Elon, katanya, menyampaikan ''very impressive''.

Elon, kata Luhut, setuju datang ke Indonesia kalau Presiden Jokowi mengundangnya. Bahkan Elon memastikan akan menyetujui apa pun yang disampaikan Presiden Jokowi.

Keterangan Luhut Binsar ini menarik. Presiden Jokowi berbicara dengan Elon Musk 15 menit lebih hanya berdua. Tanpa penerjemah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News