Kawasan Utara Israel Ditembak Tiga Roket Hizbullah
Jumat, 09 Januari 2009 – 07:36 WIB
Di tengah makin memburuknya situasi di Gaza, Israel dan Hamas ''menyetujui'' gencatan senjata tiga jam sehari. Selama jeda itu, bantuan kemanusiaan boleh mengalir masuk. Dari waktu ke waktu kondisi warga Gaza memang makin memburuk. Air bersih, pasokan makanan, obat-obatan, serta bahan bakar makin menipis. Bayi-bayi juga kekurangan stok susu.
Meski ada jeda kemanusiaan, PBB kemarin menyatakan menghentikan semua operasi bantuan ke Gaza. Ini gara-gara berbagai serangan oleh tentara Israel ke konvoi bantuan. Kemarin sopir truk bantuan PBB tewas oleh tembakan tank Israel. Ini menambah panjang daftar korban. Sebelumnya, 40 pengungsi yang berlindung di gedung PBB tewas oleh berondongan tentara Yahudi.
Dari Jenewa dilaporkan, Palang Merah Internasional menyebut empat anak ditemukan hidup di dekat mayat ibunya. Total dari gedung yang roboh dibom Israel, 15 mayat ditemukan di kawasan Zeitoun di Gaza. Lembaga kemanusiaan itu juga mengecam Israel yang menghalang-halangi tim penolong untuk menuju lokasi korban.
Upaya diplomasi untuk mengakhiri agresi itu terus dilakukan. Kemarin perwakilan Israel tiba di Kairo, Mesir, untuk membicarakan proposal Prancis dan Mesir. Israel, lewat jubir Deplu Mark Regev, menyatakan setuju gencatan senjata permanen, asal Hamas menghentikan semua serangan ke Israel, serta Hamas diembargo senjata.
JERUSALEM - Militan Lebanon membuka front pertempuran baru terhadap Israel. Di tengah kesibukan menghajar Gaza, kemarin pagi (8/1) kawasan utara
BERITA TERKAIT
- Balas Dendam, Korea Utara Kirim 720 Balon Isi Sampah ke Wilayah Korsel
- Qatar & Mesir Desak Hamas Menyetujui Usulan Gencatan Senjata
- PPI Munich Sukses Menyelenggarakan Bazaar Makanan Indonesia di Jerman
- Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Amerika, Rusia Siap-Siap Saja
- NATO Ingin Mempererat Kerja Sama dengan Negara Kawasan Indo-Pasifik
- Iran Belum Temukan Penyebab Kecelakaan yang Tewaskan Presiden Raisi