Kawin Tangkap: Perempuan Menangis, Berteriak, Digotong Sejumlah Pria

Kawin Tangkap: Perempuan Menangis, Berteriak, Digotong Sejumlah Pria
Anggota DPR RI Ratu Ngadu Bonu Wulla Talu atau Ratu Wulla (ketiga kanan). Foto: Dok. JPNN.com

jpnn.com - Beredar luas di media sosial sebuah video yang menunjukkan seorang perempuan yang menangis dan berteriak saat digotong oleh sejumlah pria.

Dalam video yang beredar sepekan lalu, perempuan yang meronta itu dibawa masuk ke satu rumah di Kabupaten Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur.

Di samping itu, ada satu video yang menunjukkan seorang perempuan yang "diculik" oleh empat pria saat berada di satu terminal di Kota Weetabula, Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur.

Kedua rekaman video itu menggambarkan bagian dari proses kawin tangkap, praktik yang dianggap lazim di kalangan masyarakat Sumba, khususnya yang berada di daerah pedalaman.

"Tradisi ini sebenarnya sudah menjadi tradisi yang turun temurun. Namun jika dilihat yang terjadi saat ini berbeda sekali dengan yang terjadi pada lalu-lalu," kata Rambu Prailiang, seorang perempuan Sumba Tengah.

Rambu mengaku sangat menentang praktik kawin tangkap, yang menurut dia pelaksanaannya pada masa sekarang sudah melenceng jauh dari praktik pada masa lalu.

Menurut dia, pada masa lalu perempuan yang menjalankan tradisi kawin tangkap atau Palaingidi Mawini dihargai.

Pada zaman dulu, ia menuturkan, orang yang menjalankan praktik kawin tangkap harus berasal dari keluarga kaya karena belis atau mahar yang harus dibayarkan ke pihak perempuan besar.

Video praktik kawin tangkap di Pulau Sumba NTT beredar di medsos, si perempuan menangis, meronta.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News