Ke Desa Purbayani di Garut yang Dihuni Ratusan Anggota NII

Pernah Mengubah Arah Kiblat dari Barat ke Timur

Ke Desa Purbayani di Garut yang Dihuni Ratusan Anggota NII
Ke Desa Purbayani di Garut yang Dihuni Ratusan Anggota NII

Sosok Iri tidak berbeda dari orang-orang yang sudah renta lainnya. Rambutnya sudah memutih total. Dengan sebatang rokok yang terselip di antara jari telunjuk dan jari tengah, dia mulai bercerita tentang komunitas NII di Desa Purbayani.

Merasa kurang mantap, dia lalu memanggil Tasdik Thabrani, cucunya yang bisa berbahasa Indonesia, untuk mengobrol bersama sekaligus menjadi penerjemah. "Supaya nyambung dan tidak salah paham," ujar bapak lima anak itu.

Iri menuturkan, pengikut NII di desanya ada sejak deklarasi NII pada 7 Agustus 1949. Tapi, saat itu jumlahnya masih belum begitu besar. Selanjutnya, dalam perkembangannya, sekitar 1980, jumlah pengikut NII di Desa Purbayani terus meningkat.

Saat itu persebaran pengikut NII masih sebatas pada masing-masing keluarga. Sesekali juga sempat mengajak tetangga kanan-kiri untuk bergabung menjadi pengikut NII. Iri menceritakan, saat itu masih belum ada pergolakan seperti saat ini terhadap organisasi NII. Jadi, dia dan beberapa rekan lainnya merasa lebih leluasa.

Nama Negara Islam Indonesia (NII) kembali muncul ke permukaan. Itu terjadi setelah ada sejumlah mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi yang mengaku

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News