Ke Sanggar Setiawan Subekti, Tester Kopi Kelas Dunia dari Banyuwangi

Kampanyekan Slogan: Sekali Seduh, Kita Bersaudara

Ke Sanggar Setiawan Subekti, Tester Kopi Kelas Dunia dari Banyuwangi
Iwan sedang menghirup aroma kopi. Foto : Galih Cokro/Radar Banyuwangi/JPNN
 

Paglak pun mengalami transformasi dari yang dulu didirikan di sawah untuk mengusir burung berubah menjadi aksesori budaya di halaman rumah atau perkantoran. Paglak di Sanggar Genjah Arum milik Setiawan Subekti itu berdiri di balik pintu gerbang barat. Tingginya sekitar 15 meter.

 

Suara angklung paglak terus mengalun. Suaranya makin ritmis setelah ditimpali bunyi tetabuhan dari lesung (alat tradisional untuk menumbuk padi). Tepatnya dari lima lesung yang berjajar di samping gerbang timur. Sekelompok nenek dengan balutan pakaian khas Using dengan lincah memainkan alu (penumbuk padi) di tangannya.

 

Meski usianya terbilang sudah uzur, mereka tampak bersemangat memainkan instrumentalia beberapa lagu Banyuwangen sambil sesekali membetulkan posisi susur (campuran tembakau, buah pinang, dan kapur) yang bertengger di mulutnya.

 

Begitulah cara Iwan (panggilan akrab Setiawan Subekti) menyambut para tamunya. "Ini merupakan salah satu cara untuk ikut nguri-nguri warisan budaya Using," kata Iwan yang sudah berkeliling ke berbagai negara untuk menjadi juri kontes dan festival kopi dunia itu.

Jika Anda penikmat kopi, sempatkan berkunjung ke Sanggar Genjah Arum di Banyuwangi, Jatim, milik Setiawan Subekti. Di sana, Anda akan disuguhi kopi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News