Ke Universitas Al-Azhar ketika
Berenam Tambal Biaya Hidup dari Rental Mobil
Kamis, 19 Februari 2009 – 06:12 WIB
Dari berbagai usaha itu hasilnya pun lumayan. Nurdin, mahasiswa asal Wonosobo, Jawa Tengah, misalnya, berpatungan dengan lima koleganya sesama mahasiswa membeli dua mobil untuk rental. Hasil perputaran bisnis itu lalu mereka bagi untuk menambal biaya hidup mereka di Mesir. ’’Sebulan saya bisa mengantongi 1.000 pound sampai dengan 1.500 pound (Rp 2 juta – Rp 3 juta),’’ kata Nurdin.
Menjadi seorang Azhari memang harus pandai-pandai membawakan diri. Terutama bagi mahasiswa yang tidak bisa mengandalkan kiriman orang tua. Memang ada sejumlah beasiswa hidup yang ditawarkan oleh banyak lembaga. Mulai badan amal, lembaga donasi yang dikekelola Universitas Al-Azhar sendiri, serta sejumlah lembaga lain. Besarannya pun variatif, mulai 160 pound (Rp 320 ribu) hingga 350 pound (Rp 700 ribu) per bulan.
Sebagai universitas besar, Al-Azhar saat ini mempunyai sekitar 150 ribu mahasiswa dari seluruh dunia yang tersebar di lebih dari 50 jurusan. Karena itu, untuk urusan beasiswa ini pun mahasiswa Indonesia harus berkompetisi dengan mahasiswa dari negara lain. Saat mendapat tawaran beasiswa pun, mereka harus punya strategi. Yang apes jika menerima beasiswa biaya hidup 160 pound per bulan. ’’Di sini tak gampang pindah beasiswa. Biasanya, bila sudah terdata, sulit untuk pindah guna mendapatkan beasiswa yang lebih besar,’’ tambah Nurdin yang sudah memasuki tahun ketiga kuliah di Al-Azhar tersebut.
Sebenarnya berapa banyak biaya hidup seorang mahasiswa? Tak ada angka yang pasti. Namun, biaya untuk hidup "normal" sekitar 500 pound atau Rp 1 juta. Umumnya, para mahasiswa Indonesia menyewa flat beramai-ramai. Biaya sewa flat per bulan di daerah yang tak terlalu pusat maupun pinggir adalah 1.000 pound – 1.500 pound per bulan. Fasilitasnya adalah dua kamar, satu dapur, satu kamar mandi, dan ruang tamu yang cukup luas. Satu flat biasanya dihuni minimal lima orang. ’’Jadi, kalau patungan, ongkosnya bisa lebih murah,’’ ucap Fiki Ardhana, mahasiswa Al-Azhar asal Surabaya.
Meski biaya kuliah gratis, bukan berarti mahasiswa Indonesia di Al-Azhar bisa santai-santai. Mereka yang berasal dari keluarga tak mampu harus kreatif
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor