Dokter Spesialis Masih Terpusat di Kota Besar, Devisa Rp 100 Triliun Melayang

Dokter Spesialis Masih Terpusat di Kota Besar, Devisa Rp 100 Triliun Melayang
Tim medis Siloam Hospitals Lippo Cikarang. Ilustrasi Foto: dokumentasi Siloam Hospitals

jpnn.com, JAKABARING - Presiden Komisaris PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) John Riady mengatakan secara kualitas dokter-dokter spesialis di Indonesia tidak kalah bagusnya dengan di luar negeri.

Namun, minimnya jumlah dokter spesialis di berbagai rumah sakit di Indonesia, mendorong masyarakat untuk berobat ke luar negeri, sehingga devisa hampir USD 6 miliar per tahun atau sekitar Rp 100 triliun dinikmati negara lain.

“Hanya saja, keberadaan dokter-dokter spesialis masih berpusat di Jakarta. Semakin jauh dari kota besar, kualitas dan jumlah dokter semakin berkurang,” kata John di Jakarta, Senin (17/10).

Dia juga merasakan kekhawatiran Presiden Joko Widodo (Jokowi) atas fenomena banyaknya masyarakat berobat ke luar negeri hingga menghabiskan dana USD 6 miliar per tahun.

Jokowi mengungkapkan, masyarakat kelas atas itu cenderung berobat ke luar negeri,  seperti Singapura, Malaysia, dan Jepang karena kurang mengapresiasi keberadaan rumah sakit dan layanan kesehatan di dalam negeri.

“Karena masyarakat memandang di dalam negeri, entah rumah sakitnya, entah tenaga kesehatan, dan alat kesehatannya belum siap atau lebih baik berobat ke luar daripada di dalam negeri,” terang dia.

John mengungkapkan, saat ini jumlah dokter hanya sekitar 81.011 orang, dengan persebaran terbanyak di Pulau Jawa, terutama Jabodetabek.

Rasio itu hanya mencapai 0,3 per 1.000 orang.

Semakin jauh dari kota besar, kualitas dan jumlah dokter semakin berkurang, makanya tak sedikit yang memilih untuk berobat ke luar negeri.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News