Keberadaan Satgas Bikin Kompetisi Liga 2 Musim 2019 Lebih Ketat dan Fair

Keberadaan Satgas Bikin Kompetisi Liga 2 Musim 2019 Lebih Ketat dan Fair
Pelatih Persiba, Salahudin. Foto: kaltimpost/jpg

jpnn.com, BALIKPAPAN - Keberhasilan Satgas Antimafia Bola membongkar sejumlah kasus pengaturan skor yang melibatkan mafia, klub, dan oknum PSSI mendapat apresiasi dari pelatih Persiba, Salahudin.

Dia mengaku, senang dengan apa yang dilakukan Satgas Antimafia Bola. Dia yakin, keberadaan satgas ini bakal membuat kompetisi musim depan lebih sehat.

“Tentu ini menguntungkan semua klub. Jadi, kita bisa bersaing dengan fair,” kata Salahudin, Selasa (26/2).

Wajar saja Salahudin gembira. Pasalnya, ketika masih menukangi Madura FC musim lalu, ia mengaku timnya kerap dirugikan keputusan wasit. Khususnya pada laga-laga tandang.

Puncaknya, tentu saja ketika Satgas Antimafia Bola Polri menelusuri dugaan pengaturan skor saat PSS Sleman jumpa Madura FC di penyisihan dan babak delapan besar Liga 2 2018. Ya, pada dua pertandingan ini, disinyalir pengadil memberikan keuntungan kepada PSS Sleman.

Pada kasus dugaan pengaturan skor ini, Salahudin bahkan sudah dua kali dimintai keterangan sebagai saksi.

Lebih lanjut, diakui Salahudin, kompetisi musim depan besar kemungkinan lebih sengit. Aksi bersih-bersih yang dilakukan Satgas Antimafia Bola Polri memang membuat mafia bola tak bakal leluasa lagi bergerak.

“Artinya, kualitas tim akan jadi penentu utama lolos ke Liga 1 musim depan. Asal bermain 11 lawan 11 dengan lawan, saya yakin Persiba bisa bersaing,” kata Salahudin optimistis. (*/hul/is/k15)


Keberhasilan Satgas Antimafia Bola membongkar sejumlah kasus pengaturan skor yang melibatkan mafia, klub, dan oknum PSSI mendapat apresiasi dari pelatih Persiba, Salahudin.


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News