Kebiasaan Mengenakan Masker Selamatkan Nyawa di Singapura, Jepang, dan Korsel

Kebiasaan Mengenakan Masker Selamatkan Nyawa di Singapura, Jepang, dan Korsel
Kelebihan negara Asia dalam mengurangi tingkat kematian karena Omicron bisa disebabkan karena kebiasaan menggunakan masker. (Reuters: Edgar Su)

Dalam acara pernikahan, pengantin bisa menggunakan alat pelindung wajah namun tamu hanya boleh membuka masker ketika makan dan minum.

Menurut Associate Professor Ashley St John dari Program Penyakit Menular Singapura, pada umumnya warga menerima aturan tersebut.

"Penggunaan masker masih diperlukan dalam ruangan di luar rumah di Singapura ketika tidak sedang makan dan minum," katanya.

"Dalam pandangan saya, kebanyakan warga mematuhi dan mendukung keputusan tersebut."

Meski sebagian warga tidak mempermasalahkan penggunaan masker, Dr St John  mengatakan masih ada beberapa kendala  dalam hal tingkat vaksinasi.

"Penggunaan masker efektif untuk mencegah penyebaran COVID-19 namun kemungkinan aspek terhadap COVID-10 saat ini yaitu menurunkan tingkat kematian adalah vaksinasi," katanya.

"Tingkat kepatuhan dalam menjalankan vaksinasi di banyak negara Asia cukup tinggi."

Dr Vally dari Deakin University di Melbourne mengatakan warga Australia sudah tidak lagi mengandalkan pada penggunaan masker, tetapi menurutnya perlu pesan yang kuat dari pemerintah soal ini karena di negara itu 100 orang meninggal karena COVID dan lima ribu orang dirawat di rumah sakit setiap harinya.

Ada kebiasaan berlatar belakang budaya yang sangat membedakan negara-negara Asia seperti Jepang, Korea Selatan, dan Singapura

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News