Kebrutalan Militer Myanmar Bikin ASEAN Gerah, Simak Pernyataan Menlu Singapura Ini

Kebrutalan Militer Myanmar Bikin ASEAN Gerah, Simak Pernyataan Menlu Singapura Ini
Pendukung militer Myanmar mengikuti aksi unjuk rasa menentang Komisi Pemilihan Serikat, pemerintah terpilih dan kedutaan asing, di Yangon, Myanmar, Sabtu (30/1/2021). Foto: ANTARA FOTO/REUTERS/Shwe Paw Mya Tin/AWW/djo

jpnn.com, SINGAPURA - Para menteri luar negeri Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) akan mengadakan pertemuan khusus pada Selasa (2/3) untuk membahas Myanmar, kata Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan.

Menlu Balakrishnan juga menyerukan agar pemimpin Myanmar yang digulingkan, Aung San Suu Kyi, segera dibebaskan dari tahanan.

"Pertemuan khusus menteri luar negeri ASEAN akan diadakan melalui konferensi video besok dan saat itu kami akan mendengarkan pernyataan perwakilan dari otoritas militer Myanmar," kata Balakrishnan di parlemen, Senin (1/3).

Balakrishnan juga meminta otoritas militer Myanmar untuk menghentikan penggunaan kekuatan mematikan. "Serta segera mengambil langkah-langkah untuk menurunkan ketegangan guna mencegah terjadinya lagi pertumpahan darah, kekerasan, dan kematian," lanjut dia.

Menlu Singapura juga mendesak semua pihak di Myanmar agar berdialog untuk mencari solusi politik jangka panjang, termasuk menyangkut cara kembali ke jalur peralihan kekuasaan secara demokratis.

"Kami yakin hal ini hanya bisa dimulai jika Presiden Win Myint, Penasihat Negara dan Menteri Luar Negeri Aung San Suu Kyi, serta tahanan politik lainnya segera dibebaskan," katanya di parlemen.

Pekan lalu, Menlu RI Retno Marsudi bertemu dan melakukan pembicaraan dengan menteri luar negeri yang ditunjuk junta militer Myanmar, Wunna Maung Lwin, serta Menlu Thailand Don Pramudwinai.

Pada Senin, para pengunjuk rasa di Myanmar berdemonstrasi untuk menentang tindakan keras oleh pasukan keamanan yang menewaskan sedikitnya 18 orang pada hari sebelumnya. (ant/dil/jpnn)

Sempat permisif di awal-awal kudeta, ASEAN kini mulai gerah dengan tindakan militer Myanmar yang kian brutal terhadap rakyat sendiri


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News