Kebutuhan Hunian Masih Tinggi, BTN Berharap Sekolah Properti Melahirkan Developer Baru

Kebutuhan Hunian Masih Tinggi, BTN Berharap Sekolah Properti Melahirkan Developer Baru
Pasokan hunian bekas atau seken mengalami lonjakan cukup drastis secara tahunan pada September 2022 yakni sebesar 35,4 persen. Ilustrasi perumahan: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, YOGYAKARTA - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) berharap sekolah properti besutan Pesantren Property Indonesia (PPI) dan Greatedu melahirkan developer baru.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Cabang BTN Yogyakarta, Saniman dalam acara Pembukaan Rangkaian Pelatihan Property Tahun 2023 dan Pelatihan 3 Hari Jadi Developer Perumahan Subsidi, di Yogyakarta, Jumat (17/2).

“Harapannya, dari acara ini lahir developer-developer baru yang turut menggerakkan perekonomian daerah dan negara,” ujar Saniman.

Dia menambahkan, untuk peserta yang sudah menjadi developer bisa menyerap semua ilmu agar perkembangannya semakin pesat.

Menurut Saniman, saat ini, kebutuhan hunian masih tinggi.

Hal itu terlihat dari backlog kepemilikan hunian yang mencapai 11,4 juta orang, dan backlog hunian yang mencapai 7,6 juta orang.

Karena itu, dia mengapresiasi sekolah properti yang mampu melahirkan developer baru untuk membangun hunian bagi masyarakat.

“Kami sangat mengapresiasi dan mendukung terselenggaranya acara sekolah properti ini. Karena penyediaan rumah sebagai sarana pembinaan keluarga yang layak dan terjangkau merupakan amanah Amanah UUD 1945 dan UU Perumahan & Lingkungan Permukiman Nomor 1/2011," terang dia.

Untuk peserta yang sudah menjadi developer bisa menyerap semua ilmu agar perkembangannya semakin pesat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News