Kecaman Mubaligh Muda untuk Tindakan KKB terhadap Ustaz dan Pendeta

Kecaman Mubaligh Muda untuk Tindakan KKB terhadap Ustaz dan Pendeta
Evakuasi korban penyerangan KKB, Sabtu (16/7). (ANTARA/HO/Lanud YKP Timika)

jpnn.com, JAKARTA - Jaringan Mubaligh Muda Indonesia (JAMMI) angkat suara menyikapi peristiwa aksi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) membantai sejumlah warga sipil di Nogolaid, Nduga, Papua, pada Sabtu (16/7). 

Akibat peristiwa tersebut sebelas orang meninggal dunia, termasuk dua tokoh agama Islam dan Kristen, Ustaz Daeng Marannu dan Pdt. Eliaser Banner. 

Koordinator Nasional JAMMI Irfaan Sanoesi menyampaikan belasungkawa terhadap para korban dan mengecam aksi keji KKB yang tidak berperikemanusiaan. 

“JAMMI turut berbelasungkawa atas korban sipil. Dua di antaranya merupakan tokoh agama. Kami mengutuk keras aksi KKB yang tidak memiliki rasa kemanusiaan dan hati nurani," kata Irfaan Sanoesi dalam keterangannya, Rabu (20/7). 

Irfaan menyebut aksi brutal yang dilakukan KKB sudah melampaui batas. 

Menyerang secara membabi buta kepada orang yang tak bersalah, termasuk tokoh-tokoh agama yang semestinya dihormati dan diteladani setiap perangainya. 

“Kabar yang kami dapat Ustaz Daeng Marannu adalah mubalig di Masjid Kenyam Kampung Nogolait, Nduga, Papua,” ungkapnya. 

Dia mengatakan ustaz selalu menyampaikan pesan-pesan persatuan dan persaudaraan di tiap ceramahnya. “Pengabdiannya terakhir ketika menjadi khatib saat Iduladha,” jelasnya. 

Jaringan Mubaligh Muda Indonesia mengecam pembantaian seorang warga sipil di Nduga, Papua.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News