Kecerdasan Buatan Ternyata Bisa Memprediksi Penyakit Alzheimer 6 tahun lebih awal
jpnn.com, JAKARTA - Kecerdasan buatan bisa digunakan untuk memprediksi Alzheimer enam tahun sebelum seorang pasien biasanya didiagnosis.
Dokter menggunakan the self-learning computer untuk mendeteksi perubahan dalam pemindaian otak yang terlalu sulit untuk dilihat dengan mata biasa.
Sistem ini mampu mengidentifikasi demensia pada 40 pasien, rata-rata enam tahun sebelum mereka didiagnosis secara formal.
BACA JUGA: Mengenal Kanker Darah, Penyakit yang Diderita Bu Ani Yudhoyono
"Ini adalah jenis tugas yang dipelajari secara mendalam untuk menemukan pola tingkat tinggi dalam data," kata pakar AI asal Inggris, Prof. Noel Sharkey, dari Universitas Sheffield, seperti dilanisr laman Fox News, Minggu (3/2).
"Meskipun ukuran sampel dan tes relatif kecil, hasil penelitian ini sangat menjanjikan sehingga studi yang jauh lebih besar tentunya akan sangat bermanfaat," jelas Sharkey.
Boffins dari University of California melatih komputer menggunakan lebih dari 2.100 scan dari 1.002 pasien.
Pemindaian mengukur aktivitas otak dengan melacak penyerapan cairan radioaktif yang disuntikkan ke dalam darah.
Penyakit yang menyebabkan demensia dimulai di otak hingga 20 tahun sebelum gejala apa pun mulai muncul, menghadirkan peluang penting bagi kita untuk melakukan pencegahan sebelum kerusakan besar terjadi
- Universitas Indonesia & Yandex Berkolaborasi, Bahas soal Masa Depan AI
- Vietnam Dinilai Berpotensi Jadi Naga AI Asia Tenggara
- Catatan Ketua MPR: Tentang Transformasi Orang Muda Merespons Perubahan Dunia Kerja
- Hadiri Pertemuan Tingkat Tinggi di Swiss, Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi Sampaikan Hal Ini
- Kecerdasan Buatan Makin Canggih, Masyarakat Diminta Waspada
- Jobseeker Company Kenalkan Revolusi Bisnis Lewat HR-Tech