Kedubes Israel Diserang, Tiga Tewas

Dubes Diungsikan, Mesir Kondisi Siaga

Kedubes Israel Diserang, Tiga Tewas
Kedubes Israel Diserang, Tiga Tewas
"Aksi itu merupakan puncak kemarahan dan frustrasi kaum muda Mesir terhadap Israel. Khususnya, yang terkait serangan di perbatasan kedua negara yang menewaskan lima penjaga (tentara) belum lama ini," terang Nabil Abdel Fattah, pengamat politik senior Mesir. Meskipun berpihak pada demonstran yang menyuarakan kritik terhadap Israel, sebagian pakar politik Mesir mengecam serangan itu.

Hamdeen Sabahy, salah seorang politikus dan kandidat presiden Mesir, mengimbau militer bertindak secara tegas. "Sudah saatnya militer Mesir melakukan tindakan nyata untuk mengakomodasi kemarahan warga terhadap Israel. Dengan begitu, warga Mesir tak perlu melakukan tindakan kasar seperti ini," ujarnya. Dia menilai bahwa tindak kekerasan hanya akan memperburuk citra Mesir. 

Serangan atas kantor Kedubes Israel pada Jumat lalu itu menjadi puncak ketegangan hubungan di antara dua negara. Bulan lalu, lima penjaga perbatasan Mesir tewas di tangan pasukan Israel yang konon sedang memburu militan. Kairo pun melayangkan protes ke Tel Aviv. Hubungan Mesir dan Israel langsung memanas. Warga yang tak terima dengan insiden tersebut menggelar aksi protes di Kedubes Israel.

Bulan lalu, seorang demonstran memanjat tiang bendera di depan kantor Kedubes Israel. Dia lantas menurunkan bendera Israel yang sedang berkibar dan mengganti dengan bendera Mesir. Aksi itu kian meningkatkan ketegangan dua negara. Pemerintah Mesir pun terpaksa mendirikan tembok permanen di sekeliling Kedubes Israel untuk mencegah aksi serupa.

KAIRO - Krisis keamanan belum berlalu dari Mesir. Unjuk rasa besar-besaran menuntut percepatan reformasi pada Jumat sore lalu (9/9) berakhir rusuh.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News