Kegigihan Pulau Kecil di Solomon Menolak Investasi Tiongkok
Senin, 11 Juli 2022 – 23:44 WIB
Daniel Suidani, yang mengenakan kemeja hijau khas Kepulauan Solomon selama wawancara dengan ABC News, mengatakan masih percaya pada "satu Kepulauan Solomon", tapi menyebut dia yakin "demokrasi" dan "kebebasan" sama kuatnya.
"Kami sudah lama menunggu pembangunan di Malaita," katanya.
"Kami ingin pemimpin yang dapat mengatasi semua ini, yang dapat membangun bangsa kami."
"Tapi jika cara pemerintah menangani masalah seperti ini terus berlanjut, tidak mendengarkan kehendak rakyat, saya pikir masalah penentuan nasib sendiri ini akan terus berlanjut.
"Tidak ada yang mau hidup di bawah pemerintahan yang tidak peduli dengan rakyatnya."
Jembatan tua itu hingga kini masih dalam proses tender.
Ketika Pemerintah Kepulauan Solomon beralih ke Tiongkok, keretakan pada fondasi negara itu seketika terbuka lebar
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
BERITA TERKAIT
- Dunia Hari Ini: Presiden Iran Tewas dalam Kecelakaan Helikopter
- UMB, ZBTII, & Perusahaan Raksasa China Kolaborasi Kembangkan Live Streaming Education
- Jalani International Training di Tiongkok, 16 Pelajar Juara SAC Indonesia 2023 Dapat Pengalaman Berharga
- Di Balik Gagasan Penerbit Indie yang Semakin Berkembang di Indonesia
- Dunia Hari Ini: 26 Tahun Hilang, Pria Aljazair Ini Ditemukan di Ruang Bawah Tanah Tetangga
- Dunia Hari Ini: PM Slovakia Ditembak Sebagai Upaya Pembunuhan Bermuatan Politik